Seorang wanita Palestina menunggu di loket saat pembagian bantuan makanan dari PBB du Kamp pengungsian Shati, Gaza (6/8). Hamas dan Israel menyetujui gencatan senjata sementara selama 72 jam sebelum diadakannya pertemuan gencatan senjata jangka panjang di Kairo. AP/Hatem Moussa
TEMPO.CO, Gaza - Istri dan anak perempuan seorang kepala militer Hamas dilaporkan tewas dalam serangan udara terbaru yang diluncurkan Israel beberapa jam sebelum gencatan senjata tambahan selama 24 jam berakhir pada Rabu, 20 Agustus 2014. (Baca: Gencatan Senjata di Gaza diperpanjang 24 Jam)
Mengutip laporan Daily Mail, hari ini, Hamas disebut telah melanggar perjanjian gencatan senjata, sehingga kembali memicu serangan udara Israel. Salah satu serangan menargetkan sebuah rumah di Kota Gaza hingga menewaskan dua perempuan dan bocah berusia 2 tahun.
Target serangan udara tersebut tidak segera diketahui sampai pemimpin senior Hamas, Moussa Abu Marzouk, yang tengah melakukan perundingan di Kairo, Mesir, mengkonfirmasi bahwa di antara korban tewas di antaranya adalah istri dan anak Mohammed Deif, Kepala Militer Hamas yang pernah lolos dari upaya pembunuhan oleh Israel pada masa lalu. Namun belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pemimpin Hamas di Gaza.
Perundingan antara Palestina dan Israel di Kairo, Mesir, yang dibarengi gencatan senjata selama lima hari sejak pekan lalu belum menemui kesepakatan antara kedua belah pihak, sehingga gencatan senjata pun ditambah selama 24 jam. (Baca: Perundingan Alot, Gencatan Senjata Gaza Ditambah)
Dalam perundingan yang dimediasi oleh Kairo, delegasi Palestina, Qais Abdul Karim, menyatakan pihak Israel meminta jaminan untuk melucuti milisi Hamas dan faksi-faksi lainnya di Gaza. Adapun pihak Palestina meminta pemerintah Israel dan Mesir membuka blokade Gaza tanpa syarat.