Pengungsi asal pengikut agama kuno Yazidi melakukan ritual di kuil suci Lalish di Pegunungan Shikhan, (11/8). Selama serangan militan Negara Islam (ISIS) di Irak utara, telah menewaskan sedikitnya 500 minoritas Yazidi Irak. AP/ Khalid Mohammed
TEMPO.CO, London - Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan bakal segera menyuplai senjata kepada tentara Kurdi Irak untuk menghadapi gerakan Islamic State of Iran and Syria (ISIS). Hollande menyebutkan bahwa pengiriman senjata akan dilakukan “beberapa jam ke depan” sejak waktu pengumumannya, Rabu, 13 Agutus 2014.
“Untuk merespons keperluan mendesak otoritas Kurdistan,” kata Hollande melalui pernyataan resminya. Menurut laporan media Prancis, Negeri Napoleon telah mendapat persetujuan dari otoritas Bagdad untuk mengirim senjata.
Hollande mengatakan Irak menghadapi situasi katastropis. Untuk itu ia mendukung penunjukan perdana menteri yang baru, Haider al-Abadi, dan meminta pembentukan segera pemerintahan bersatu Irak untuk menghalau gerakan ISIS. Padahal kursi perdana menteri sendiri saat ini masih kukuh dipertahankan perdana menteri lama, Nouri al-Maliki.
Prancis juga berencana mengapalkan 20 ton bantuan kemanusiaan, termasuk obat-obatan, tenda, dan peralatan sulih air, ke kawasan Erbil. Associated Press melaporkan bantuan ini menyasar 50 ribu orang dan diperkirakan akan terus menyusul.