Gelar Doktor HC untuk Dubes Desra Percaya

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 31 Juli 2014 21:54 WIB

Duta Besar RI untuk PBB merangkap Bahama, Jamaika, Guatemala dan Nikaragua, Desra Percaya. (Istimewa)

TEMPO.CO, London - Birmingham University, Inggris, menganugerahkan gelar doktor honoris causa (HC) untuk Kepala Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York, Desra Percaya. Penghargaan itu diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi Desra dalam diplomasi.

“Alhamdulillah, ini adalah hikmah dan buah dari kerja keras dan ketekunan dalam menjalankan profesi sebagai diplomat selama lebih dari dua dekade,” kata Desra, yang juga merangkap sebagai Duta Besar RI untuk Bahama, Jamaika, Guatemala, dan Nikaragua, dalam surat elektronik yang diterima Tempo, Kamis, 31 Juli 2014.

Pemberitahuan mengenai penghargaan itu disampaikan Vice-Chancellor Birmingham University, Profesor Sir David Eastwood, awal Juli lalu.

Dalam suratnya, Eastwood memberitahukan bahwa senat universitasnya memutuskan memberikan gelar doktor kehormatan kepada Desra sebagai pengakuan atas kontribusinya yang dinilai luar biasa di bidang diplomasi.

Upacara penganugerahan gelar akan dilangsungkan pada pertengahan Desember mendatang di Inggris.

Pria kelahiran Malang ini memang bukan orang baru di Birmingham University. Di bawah bimbingan Profesor David Dunn, yang saat ini menjabat Dekan Fakultas Ilmu Politik dan Hubungan Internasional kampus itu, gelar S-2 program diplomasi disabetnya di institusi tersebut pada 1995.

Mantan juru bicara Kementerian Luar Negeri periode 2006–2008 ini memang telah banyak merasakan asam-garam dunia diplomasi sejak bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada 1986. Dari diplomasi dalam ranah hak asasi manusia, perlucutan senjata, hingga ekonomi pembangunan. Juga diplomasi Dewan Keamanan PBB atas urusan para perompak Somalia serta isu suaka politik 43 warga Papua ke Australia hingga isu karikatur Nabi Muhammad di Denmark.

Desra juga terlibat aktif dalam diplomasi penyelesaian konflik, termasuk dipercaya membantu mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda pada awal 2000 dalam negosiasi implementasi Jeda Kemanusiaan Aceh. Kesempatan serupa juga diperolehnya ketika menjadi anggota tim pendukung kantor wakil presiden dalam upaya mencari solusi damai konflik Thailand selatan di Istana Bogor tahun 2008.

Kinerjanya juga telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah Belgia melalui penganugerahan bintang Officier de l’Ordre de la Couronne pada 2009.

Wakil Presiden Badan Ekonomi, Sosial, dan Budaya PBB; Ketua Komite Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata PBB; dan fasilitator penguatan mekanisme HAM PBB adalah sejumlah amanah yang pernah diembannya di forum diplomasi PBB. Saat ini Desra masih dipercaya menjabat Ketua Kelompok Kerja Perlucutan Senjata Gerakan Nonblok (GNB), Wakil Ketua Komite Dekolonisasi PBB, dan Wakil Ketua Komite Palestina PBB.

“Berbagai amanah tersebut merupakan bentuk penghargaan dunia internasional terhadap peran Indonesia dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan global,” ujar Desra dengan rendah hati. Sikap positif dan kepercayaan negara-negara anggota PBB tersebut sangat membantu upaya pencapaian kepentingan nasional dan dalam memainkan peran Indonesia sesuai amanat konstitusi.

Di bidang perdamaian dan keamanan internasional, Indonesia, antara lain, berhasil memajukan konsep penguatan kapasitas sipil pascakonfli, serta menyuarakan posisi GNB dan merumuskan langkah nyata bagi penghapusan senjata nuklir. Di bidang HAM dan demokrasi, Indonesia, antara lain, sukses menjembatani negosiasi resolusi tentang situasi HAM di Myanmar dan isu pengarus-utamaan gender serta menjadikan Indonesia sebagai model demokrasi.

Dalam proses negosiasi pengganti MDGs dan perumusan agenda pembangunan, Indonesia berhasil mendorong negara-negara anggota PBB untuk menyepakati agenda pembangunan pasca-2015 yang berfokus pada: penghapusan kemiskinan; penciptaan lapangan kerja dan perlindungan sosial; pemajuan pertumbuhan ekonomi yang sustained dan sustainable; serta kerja sama internasional untuk membantu pembangunan negara berkembang.

Setibanya di New York pada 2012, Desra memang terlibat langsung dalam proses diplomasi perumusan agenda pembangunan tersebut. Kiprahnya ternyata tidak luput dari pengamatan Dr Amina J. Mohamed, Penasihat Khusus Sekjen PBB untuk Perencanaan Pembangunan Pasca-2015.

"Duta Besar Desra adalah sahabat PBB dan multilateralisme. Seseorang yang dapat memberikan berbagai solusi praktis dan telah menyumbangkan kontribusi penting dalam pembahasan agenda pembangunan baru untuk menggantikan MDGs. Kecerdasan, integritas, dan pengaruhnya telah menjadikannya mitra terbaik dalam upaya bersama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi semua,” papar Amina dalam testimoninya tentang Desra.

Tak dinyana, memelihara kontak dan kerja sama dengan Birmingham University, baik melalui melalui ikatan alumni maupun jajaran pengajarnya, mendatangkan berkah bagi Desra.

Sebab, ternyata Prof Dunn-lah terus mengikuti kiprah anak didiknya itu di dunia diplomasi, dan menjadi promotor penganugerahan gelar akademis kehormatan tersebut.







NATALIA SANTI




Terpopuler:
Dituding Tak Layak Jadi Menkes, Ini Jawaban Ribka
ICW Tolak Ribka Tjiptaning Jadi Menteri
Jokowi Prioritaskan Berantas Mafia Migas
Ini Teknik Mengetahui Dalang di Balik Situs Palsu
Video WNI Ajak Masuk ISIS Beredar di YouTube

Advertising
Advertising
PBB

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

56 menit lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

12 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

17 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

3 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

3 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

5 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya