Seorang pekerja beristirahat didalam terowongan penyelundupan yang menghubungkan antara Gaza dan Mesir (8/10). Jaringan terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan makanan, bahan bakar dan senjata ke daerah kantong Islam yang dikelola. REUTERS/Ahmed Zakot
Percobaan penyerangan itu terjadi di tengah gempuran militer Israel ke Gaza yang berakhir pada kesepakatan Israel dan Palestina untuk gencatan senjata. Gencatan senjata ini disepakati untuk memberikan kesempatan bagi bantuan kemanusiaan agar bisa masuk ke wilayah Gaza. (Baca juga: Dipukuli Polisi Israel, Remaja Ini Pulang ke AS)
Pasukan Israel telah melakukan 37 serangan ke Gaza tadi malam sebagai balasan atas ditembakkannya tujuh roket dari wilayah Gaza, yang empat di antaranya mendarat di sebuah ladang dan sisanya berhasil dicegah dengan pertahanan rudal Israel.
Israel dan kelompok Hamas sepakat melakukan gencatan senjata sehari setelah tewasnya empat anak oleh rudal Israel yang menghantam sebuah pantai dekat pelabuhan Gaza. Militer Israel menyatakan serangan itu sebagai peristiwa tragis, dan berdalih serangan hanya menargetkan kelompok teroris Hamas. Israel mengaku akan menyelidiki insiden tersebut.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan keprihatinan mendalam atas tewasnya anak-anak Palestina itu. Namun Amerika tetap menuding Hamas tak mematuhi gencatan senjata. "Mereka menempatkan orang-orang mereka sendiri pada risiko dengan terus meningkatkan ketegangan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Jen Psaki.
Reporter Al Jazeera, Stefanie Dekker, yang berada di lokasi kejadian mengaku tidak melihat adanya bukti bahwa serangan itu menargetkan kelompok Hamas di wilayah tersebut.