Badai Rammasun Lumpuhkan Manila  

Reporter

Kamis, 17 Juli 2014 06:40 WIB

Sejumlah warga korban Topan Rammasun mengungsi disebuah sekolah setelah rumah mereka diterpa Topan di Manila (16/7). Topan Rammasun menewaskan 10 orang dan membuat 370.000 orang mengungsi. REUTERS/Romeo Ranoco

TEMPO.CO, Manila - Ibu Kota Filipina lumpuh diterjang oleh Topan Rammasun yang berkecepatan 200 kilometer per jam, kemarin. Topan pertama di musim penghujan itu menewaskan sedikitnya 11 orang dan memaksa 400 ribu warga mengungsi.

Angin kencang yang dibawa topan menerbangkan atap-atap rumah dan menjungkirbalikkan mobil, serta menumbangkan pepohonan di Manila, ibu kota Filipina. Perkampungan nelayan yang berjarak ratusan kilometer dari Manila juga tak luput dari terjangan topan. Tiang listrik yang tumbang menyebabkan korsleting dan listrik padam. Perusahaan Listrik Manila Electric menyatakan 76 persen wilayah kota megapolitan itu tak dialiri listrik. (Baca: 10 Kota Paling Berisiko untuk Ditinggali)

“Saya pikir saya akan mati. Saya keluar untuk mencari bensin kalau-kalau kami perlu evakuasi, tapi itu sebuah kesalahan,” kata pengendara kendaraan roda tiga, Pedro Rojas, 35 tahun. Dia menderita luka-luka di kepala saat berteduh di balai kota di pinggiran Manila. Kendaraannya terguling dua kali setelah diterpa hujan lebat. Ia menyaksikan seng-seng atap rumah beterbangan di mana-mana.

Badan bencana nasional Filipina melaporkan topan Rammasun menewaskan lima korban. Angka berbeda dilaporkan oleh aparat setempat dengan menyebut enam orang tewas. Salah satunya petugas penyelamat yang tertimpa gedung pemerintah. Termasuk dua lanjut usia tewas tertimpa pohon tumpang di provinsi yang bertetangga dengan Manila. Namun jumlah korban tewas bertambah mencapai 11 orang.

Rammasun yang dalam bahasa Thailand berarti Dewa Petir, bergerak melintasi Samudra Pasifik dengan kecepatan angin 250 kilometer per jam. Badai ini lebih dulu menghantam desa nelayan miskin di sebelah timur kepulauan Filipina. Kekuataannya mulai melemah ketika melintasi pulau utama Luzon ke arah Laut Cina Selatan kemarin sore. “Cuaca mulai membaik bersamaan dengan topan bergerak menjauh,” kata Rene Paciente, staf biro cuaca setempat. Peringatan badai di beberapa wilayah negeri itu juga sudah dicabut atau diturunkan derajatnya.

Setiap tahun Filipina dilanda 20 badai besar. November tahun lalu, Topan Haiyan menghantam Kepulauan Samar dan Leyte dan menewaskan 7.300 orang. Kemarin wilayah itu juga sempat terkena imbas angin kencang dan hujan sedang. Kepanikan warga korban badai Haiyan pun tak terelakkan terjadi dengan munculnya topan Rammasun.


CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | NATALIA SANTI

Baca juga:

Pertama dalam Sejarah, 2 Menteri Diperiksa KPK

Ical Dianggap Gagal Total di Golkar

NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi

Syarief Hasan Tak Hadiri Koalisi Merah Putih

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya