Ponsel dan Sepatu Paling Dicurigai di Bandara AS

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Jumat, 4 Juli 2014 20:54 WIB

REUTERS/Alex Domanski

TEMPO.CO, New York - Maskapai dengan penerbangan langsung ke Amerika Serikat kini memperketat pemeriksaan atas ponsel dan sepatu dalam menanggapi laporan intelijen mengenai peningkatan ancaman dari kelompok militan yang berafiliasi pada Al Qaeda. Khusus untuk ponsel iPhone buatan Apple Inc dan Galaxy buatan Samsung Electronics Co Ltd, ada pemeriksaan keamanan tambahan. Pemeriksaan terutama dilakukan pada penumpang penerbangan langsung dari Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Para pejabat keamanan AS mengatakan mereka mengendus kelompok yang berbasis di Yaman berhasil menemukan cara untuk mengubah ponsel menjadi alat peledak. Ponsel dianggap cukup aman untuk menghindari deteksi. Selain itu, rakitan bom juga bisa disimpan di sepatu, kata para pejabat yang menolak untuk diidentifikasi karena sensitivitas isu tersebut.

Ia mengatakan perangkat elektronik lainnya yang dibawa oleh penumpang juga cenderung untuk diperiksa secara lebih intens. "Bagi maspakai atau operator bandara yang gagal untuk memperkuat keamanan bisa menghadapi sanksi larangan terbang ke AS," katanya.

Departemen Keamanan Nasional AS mengumumkan pada hari Rabu rencana untuk memperketat pemeriksaan keamanan di bandara AS. Menurut seorang pejabat yang akrab dengan masalah ini, pos pemeriksaan keamanan akan dilipatkan. Para penumpang juga diimbau untuk datang ke bandara lebih awal untuk penerbangan dari dan menuju AS, karena harus menjalani pemeriksaan tambahan yang mungkin akan makan banyak waktu.

Juru bicara American Airlines, Matt Miller, membenarkan hal ini, namun menolak berkomentar lebih lanjut. Sedang juru bicara United Airlines, Luke Punzenberger, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan para pejabat federal pada masalah keamanan. "Tapi kami tak bisa menjelaskan secara detil rincian upaya yang kami lakukan," katanya.

Badan-badan keamanan AS mengendus kelompok Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) dan Front Nusra yang berafiliasi dengan Al Qaeda di Suriah, berkolaborasi dalam plot untuk menyerang pesawat AS atau Eropa dengan bom tersembunyi pada penumpang dengan paspor Barat, kata para pejabat. AQAP selama ini dikenal memiliki track record merencanakan serangan tersebut. Salah satu anggotanya, Ibrahim al-Asiri, diketahui merancang bom pakaian yang digunakan dalam upaya yang gagal meledakkan pesawat di Detroit.

Sejauh ini, belum ada indikasi intelijen AS telah mendeteksi sebuah plot atau jangka waktu tertentu untuk setiap serangan.

REUTERS | INDAH P.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya