Kota Ini Dijual Seharga Rp 4,7 Miliar

Reporter

Selasa, 1 Juli 2014 06:38 WIB

REUTERS/Nicky Loh

TEMPO.CO , Dakota Selatan - Apakan Anda ingin punya kota sendiri? Ya, satu kota utuh. Jika tertarik, sediakan dana sekitar US$ 400 ribu atau sekitar Rp 4,7 miliar. Kota kecil bernama Swett di South Dakota, Amerika Serikat, saat ini dijual.

Lance Benson, pemilik kota, menyatakan telah memasukkan kota tersebut ke daftar jual karena ia ingin berfokus pada bisnisnya. “Seperti saya katakan, saya sebenarnya benci melakukan ini," tutur dia kepada Rapid City Journal, seperti dikutip USA Today. “Jika saya tidak berhasil menjualnya tahun ini, saya mungkin akan menyimpannya.”

Kota Swett memiliki luas sekitar 6,16 hektare. Di kota itu, terdapat bar, gedung pertemuan, tiga trailer, satu rumah, dan lapangan rumput terbuka.

Kota ini diberi nama Swett oleh pemilik sebelumnya. Pada 1940-an, kota tersebut dihuni sekitar 40 orang. Sebelumnya, kota tersebut memiliki kantor pos sendiri, beberapa rumah, dan toko kelontong. Sekarang kota ini hanya dihuni dua orang, yakni Benson dan istrinya plus anjing peliharaan mereka bernama Daisy.

Anda berminat? Hubungi saja Stacie Montgomery di nomor 605-343-2700.

USA TODAY | RAJU FEBRIAN



Berita Lain
10 Tip Hindari Gagal Ginjal

Mark Wahlberg Tertekan Bintangi Transformers

Rumah Dibakar, Istri Uje: Saya Sudah Maafkan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya