Raja Spanyol Juan Carlos (kiri) berbincang dengan putranya, Putra Mahkota Felipe di taman Istana Zarzuela, Madrid (22/11/2005). AP/Casa de Su Majestad el Rey / Borja
TEMPO.CO, Madrid – Sebagian besar anggota Parlemen Spanyol telah menyetujui mundurnya Raja Juan Carlos dan menggantikannya dengan putra mahkota, Pangeran Felipe de Borbon. Pengumuman ini disiarkan oleh Presiden Parlemen Spanyol, Jesus Posada, pada Rabu, 11 Juni 2014.
“Undang-undang yang mendukung mundurnya Yang Mulia Raja Don Juan Carlos telah disetujui dan akan segera diserahkan ke Senat,” katanya, seperti dikutip laman Euronews. (Baca: Sebab Raja Spanyol Turun Takhta)
Rancangan undang-undang ini telah disahkan di Kongres dengan 299 suara mendukung, 19 menolak, dan 23 lainnya abstain.
Menurut pemerintah Spanyol, transisi ini perlu disetujui atas dasar perubahan konstitusi pada 1978, meski hal ini memicu munculnya seruan dari sejumlah warga untuk melakukan referendum mengenai masa depan monarki. (Baca: Rakyat Spanyol Tuntut Referendum)
Sebagai penggantinya, Juan Carlos telah menunjuk Pangeran Felipe. Memang, di antara ketiga putra Juan Carlos, Pangeran Felipe paling populer dan mendapat banyak dukungan positif rakyat. Bahkan dalam jajak pendapat Januari lalu, saat Felipe merayakan ulang tahun ke-46, popularitasnya mengungguli sang ayah. (Baca: Inilah Calon Raja Baru Spanyol)