Yingluck Shinawatra, saat berada di Stadion Bangkok (1/7). Yingluck disidang dengan dugaan penyalahgunaan kekuasaan dalam penggantian Kepala Keamanan Nasional Thawil Pliensri pada 7 Mei. REUTERS/Damir Sagolj
TEMPO.CO, Bangkok – Dewan Keamanan dan Ketentraman Nasional (NCPO) akhirnya membebaskan mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra setelah beberapa hari ditahan di pangkalan militer Thailand menyusul kudeta militer pada Rabu pekan lalu. (Baca: Militer Thailand Tahan Yingluck Shinawatra)
Menurut laporan Bangkok Post hari ini, Yingluck mendapat izin pulang dari pangkalan Divisi Satu King’s Guard di dekat Royal Plaza atas izin dari kepala militer yang kini menunjuk diri sebagai Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha. Ia meninggalkan pangkalan ini pada Minggu, 25 Mei 2014 malam.
Prayuth menahan Yingluck sejak Jumat kemarin. Sebelumnya, dia dipanggil untuk memberi keterangan sehari. Selain Yingluck, militer juga menahan ratusan politikus lainnya, termasuk Suthep Thaugsuban yang menjadi pemimpin gerakan anti-pemerintah. (Baca: Militer Tahan Suthep dan 24 Politikus Thailand)
Situasi Thailand masih memanas setelah militer mengumumkan kudetanya di bawah pimpinan Prayuth. Selain menangkap sejumlah politikus, Prayuth juga menetapkan rencana untuk masa depan Thailand, salah satunya melakukan reformasi sebelum pemilu.