Tentara bergerak menuju tempat berkumpulnya massa pendemo pro-pemerintah di pinggiran Bangkok, Thailand (22/5). (AP Photo/Wason Wanichakorn
TEMPO.CO, Bangkok – Situasi memanas Thailand yang berujung pada kudeta militer telah mendapat perhatian dunia. Kudeta ini memicu teguran langsung dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. Dalam sebuah pernyataan, ia menuturkan AS sangat kecewa dengan putusan tersebut.
“Tidak ada pembenaran untuk kudeta militer,” kata Kerry seperti dikutip dari New York Times, Kamis, 22 Mei 2014. Dalam pernyataan ini, Kerry juga menyerukan pembebasan pemimpin politik yang ditahan. (Baca: Militer Tahan Suthep dan 24 Politikus Thailand)
Bahkan permintaan itu disampaikan dengan sedikit mengancam. “Memang, kami menghargai persahabatan panjang dengan rakyat Thailand. Namun kudeta ini bisa memiliki implikasi negatif bagi hubungan AS-Thailand, terutama hubungan militer,” ujar Kerry. (Baca: Situasi Thailand Makin Tidak Menentu)
Juru bicara Departemen Pertahanan AS menyatakan bahwa Pentagon tengah meninjau ulang kerja sama militer, termasuk pelatihan bersama yang rencananya dimulai Senin pekan depan.