Presiden Afganistan Hamid Karzai. REUTERS/Mohammad Ismail
TEMPO.CO, Kabul - Sejumlah pria bersenjata membunuh setidaknya 16 anggota kepolisian Afganistan. Menurut pejabat setempat, delapan di antara petugas yang mengamankan jalannya pemilu itu dipenggal kepalanya.
Dalam keterangannya kepada kantor berita AFP, Wakil Gubernur Zabul, Mohammad Jan Rassoulyar, mengatakan warga desa telah menemukan jasad delapan polisi tersebut tanpa kepala. Para korban itu ditangkap para pejuang dalam sebuah serangan terhadap konvoi.
"Jasad mereka ditemukan di Distrik Nawbar, dan kami mengirimkan sesepuh desa untuk membawanya ke Qalat (ibu kota provinsi)," kata Rassoulyar. Dia menambahkan, kepala mereka dipenggal pada Selasa, 20 Mei 2014, dan ditemukan beberapa saat kemudian.
Para pejuang Taliban yang bertanggung jawab atas berbagai serangan terhadap anggota kepolisian Afganistan tidak serta-merta memberikan komentar atas peristiwa ini. Menurut pejabat setempat, serangan terhadap pos pemeriksaan kepolisian kerap terjadi di sebelah timur laut di Provinsi Badakhstan.
Kepala Kepolisian Provinsi, Jenderal Fazeluddin Ayar, Rabu, 21 Mei 2014, mengatakan sebuah kelompok besar pejuang Taliban telah melancarkan serangan di Distrik Yamgan. Dia menerangkan kepada kantor berita AP, pertempuran itu berlangsung pada Selasa dinihari waktu setempat, 20 Mei 2014, hingga saat ini.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.