Menengok Isi Museum Rahasia Intelijen AS, CIA  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 19 Mei 2014 23:31 WIB

kantor pusat CIA. golos-ameriki.ru

TEMPO.CO, Virginia - Di markas badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), di Virginia-bangunan yang secara resmi dikenal sebagai George Bush Center for Intelijen-ada museum yang penuh dengan peralatan mata-mata. Ada lima galeri tersembunyi dari pandangan publik dan hanya bisa diakses oleh karyawan CIA dan tamu istimewa yang telah mendapatkan security clearance. Situs Slate.com edisi Senin, 19 Mei 2014, menulis isi galeri khusus di musem badan mata-mata itu.

Dalam kamar ini terdapat artefak dari peralatan spionase masa Perang Dunia II, ketika pendahulu CIA, Office of Special Services (OSS), didirikan. Mesin pemecah kode Jerman Enigma terletak di samping surat yang ditulis oleh seorang perwira OSS pada alat tulis pribadi Hitler, tertanggal delapan hari setelah sang diktator bunuh diri. Kemudian ada barang peninggalan Perang Dingin, seperti alat untuk membuka surat-surat secara diam-diam, pemancar radio tersembunyi dalam pipa tembakau, dan perangkat deteksi seismik yang terlihat seperti kentang.

Galeri Al-Qaeda berisi peralatan dan model yang digunakan dalam latihan SEAL menjelang serangan tahun 2011 terhadap sebuah kompleks di Abbottabad, tempat persembunyian pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden. Ada replika tempat persembunyian bin Laden, serta dinding dari model rumah yang dibangun untuk latihan US Navy SEALs sebelum melakukan penyerbuan ke rumah Osama. Penyerbuan itu berujung pada tewasnya Osama, 2 Mei 2011.

AK-47 milik Osama, yang ditemukan di samping tubuhnya, juga dipajang bersama batu bata yang diambil dari kompleks perumahan Osama di Abbotabad, Pakistan. Sebuah peluncuran roket Al-Qaeda manual juga ada di galeri itu.

Di antara yang paling menarik dari galeri itu adalah pesawat tak berawak dan kamera mata-mata. Kamera yang dipasang di merpati, drone capung, dan robot ikan adalah beberapa perangkat yang pernah diuji coba untuk praktek pengawasan diam-diam. Drone capung, atau insectothopter, yang dikembangkan tahun 1970, dianggap kurang efektif. Pengembangan alat yang dikendalikan dari jarak jauh itu dibatalkan karena terbukti terlalu rentan menghadapi angin dari berbagai arah.

SLATE.COM | ABDUL MANAN

Berita Lainnya
Demo Anti-Cina, Pabrik Foxconn di Vietnam Tutup
Indonesia Dorong Pemberlakuan Traktat Anti-Tes Nuklir
Jelang Piala Dunia, Demam Berdarah Hantui Brasil
Cina Evakuasi 3.000 Warganya dari Vietnam
Mempelai Arab Wajib Jalani 'Latihan' Pernikahan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya