Militer Thailand Ancam Turun Tangan Hadapi Konflik

Reporter

Jumat, 16 Mei 2014 08:41 WIB

Demonstran anti-pemerintah mengibarkan bendera nasional Thailand saat reli di pusat kota Bangkok, Thailand (9/5). Yingluck Dituduh menelantarkan program beras, kebijakan unggulan pemerintahannya sehingga menjadi rawan korupsi. (AP/Vincent Thian)

TEMPO.CO, Bangkok - Kepala Angkatan Darat Thailand Jenderal Prayut Chan-ocha mengingatkan tentara bisa menggunakan kekuatannya untuk memadamkan kekerasan politik setelah tiga demonstran anti-pemerintah tewas dalam serangan granat di Bangkok.

"Saya ingin mengingatkan setiap kelompok, terutama mereka yang menggunakan kekerasan dan senjata terhadap warga sipil tak berdosa, untuk berhenti sekarang. Jika kekerasan terus terjadi, militer mungkin akan keluar untuk memulihkan perdamaian dan ketertiban," kata Prayut, yang jarang berkomentar keras, Kamis, 15 Mei 2014.

Pernyataan resmi ini diikuti seruan agar pemilihan pemilu Juli ditunda karena terjadi kerusuhan.

Sebelumnya, penyerang tak dikenal melemparkan dua granat ke sebuah kamp demonstran di Monumen Demokrasi dan diikuti oleh suara tembakan, Kamis, 15 Mei 2014. Tim Penanganan Darurat Erawan Bangkok mengatakan tiga orang tewas dan 23 terluka akibat insiden itu. (Baca: Serangan Granat di Bangkok, 2 Pengunjuk Rasa Tewas)

Pertumpahan darah terbaru muncul setelah demonstran mendorong penunjukan perdana menteri yang bukan dari Partai Pheu Thai, partai penyokong Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Yingluck adalah adik Thaksin Shinawatra, bekas Perdana Menteri yang terguling oleh kudeta militer 2006.

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi melengserkan Yingluck dari kursinya setelah ada dugaan korupsi dalam kasus kebijakan mengenai beras. Oposisi meminta pengganti Yingluck berasal dari kelompok di luar pendukung Thaksin. Namun Pheu Thai tetap mengganti Yingluck dengan kadernya, Niwattumrong Boonsongpaisan. (Baca: Demonstran Thailand Inginkan Pemerintahan Baru)

ASIAONE | EKO ARI




Berita Terpopuler




Anak Menteri Pinjamkan Rp 10 Miliar, OB: Bohong!
Setelah Sutan Tersangka, KPK Incar Anggota DPR Lain
Alasan Anak Menteri Pinjamkan Rp 10 Miliar ke OB

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya