Sebuah helikopter kepolisian terbang di atas daerah kumuh Telerj untuk memantau dari udara di Rio de Janeiro, Brasil (11/4). REUTERS/Sergio Moraes
TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Tingkat kejahatan di Rio de Janeiro, Brasil, semakin meningkat. Padahal, kota ini akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 pada Juni hingga Juli mendatang. Menyikapi hal itu, para pejabat setempat memutuskan akan menempatkan tambahan 2.000 personel polisi di jalanan rawan di Rio untuk keamanan ekstra.
"Kami benar-benar merasakan meningkatnya angka kejahatan di Rio sejak semester kedua tahun lalu. Senin pagi ini, kami akan menempatkan semua polisi di jalanan guna mengurangi angka kejahatan dan mengamankan warga," kata Kepala Keamanan Rio, Jose Beltrame, seperti dilaporkan NDTV, Senin, 5 Mei 2014.
Data statistik dari Institute Keamanan Republik Negara bagian Rio de Janeiro menunjukkan bahwa perampokan di jalanan pada kuartal pertama melonjak 44 persen menjadi 10.154 dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Diperkirakan angka kemiskinan yang cukup tinggi di Rio menyebabkan masyarakat nekat melakukan pencurian.
Selain itu, masih sering terjadi baku tembak antara polisi dan geng narkoba di sekitar kota kumuh Rio dalam beberapa bulan terakhir. Tak hanya di kota kumuh, kejahatan juga rawan terjadi di daerah wisata, seperti di pantai Copacabana dan dekat Stadion Marcana.
Angka kejahatan di Rio yang cukup tinggi dikhawatirkan akan membuat Brasil mendapat nilai merah dari wisatawan. Belum lagi prediksi bahwa sejumlah stadion tidak akan selesai tepat waktu untuk melangsungkan perhelatan sepak bola terbesar tahun ini.
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
7 Februari 2017
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.