Sejumlah rumah berdiri dikawasan kompleks kumuh Complexo da Mare di Rio de Janeiro, Brasil, (18/3). Sekitar 130.000 penduduk di kawasan kumuh ini dilanda kekerasan dan kemiskinan dan didominasi oleh geng narkoba. (Photo by Mario Tama/Getty Images)
TEMPO.CO, Sao Paulo - Jelang Piala Dunia 2014, tuan rumah upacara pembukaan Sao Paulo, Brasil, dilaporkan memberlakukan "penjatahan air" setelah mengalami kekeringan terburuk dalam sejarah kota itu. Kurang dari enam minggu sebelum perhelatan sepak bola internasional digelar, Sao Paulo dikabarkan mengalami penurunan permukaan air sebanyak 11 persen.
"Sampai sore saya tidak dapat air. Saya telah menelepon SABESP, perusahaan air negara, sebanyak 12 kali, tapi mereka bilang tidak ada penjatahan air," kata seorang warga, seperti dilaporkan The Telegraph, Kamis, 1 Mei 2014.
Sejumlah warga pun melaporkan hal yang sama. Namun, pihak berwenang membantah melakukan penjatahan aliran air di kawasan itu.
Para ahli telah memperingatkan bahwa jika situasi tidak membaik, maka akan mempengaruhi wisatawan yang diperkirakan akan datang satu bulan sebelum acara dimulai pada 12 Juni nanti. Apa lagi konsumsi air di hotel-hotel besar juga akan meningkat ketika para penggemar bola mulai berdatangan.
"Jika terus seperti ini, akan jadi lelucon besar selama Piala Dunia. Masalah ini sangat serius karena sudah dekat dengan acara, pemerintah tidak melakukan pekerjaan yang perlu dilakukan," kata Paulo Cosra, direktur perusahaan konsultan penggunaan air, H2C.
Meski membantah ada penjatahan air, Geraldo Alckim, gubernur Sao Paulo, mengumumkan awal pekan ini akan mulai diberlakukan denda bagi mereka yang meningkatkan konsumsi air bulan April dan Mei. Di sisi lain, pihak SABESP juga akan melakukan kampanye penggunaan air yang bijaksana dan menawarkan diskon 30 persen bagi keluarga yang mengurangi konsumsi keperluan air mereka.
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
7 Februari 2017
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.