TEMPO.CO, California - Seorang remaja 16 tahun nekat bersembunyi di roda pesawat selama penerbangan dari California ke Hawaii, Amerika Serikat. Remaja yang belum diketahui identitasnya itu berhasil selamat dalam penerbangan melintasi Samudra Pasifik tanpa cedera berarti.
"Meskipun suhu selama penerbangan itu sangat dingin," kata juru bicara Federal Bureau of Investigation (FBI), Tom Simon, kepada NBC News, Senin, 21 April 2014.
Simon mengatakan remaja itu pergi dari Santa Clara, California, dengan menumpang pesawat dari maskapai Hawaiian Airlines bernomor penerbangan 45. Dia diduga memilih pesawat secara acak dan memilih bersembunyi di dalam pesawat Hawaiian Airlines yang terbang pada Ahad pagi.
Dia kemudian ditemukan oleh petugas Bandara Maui, Hawaii, dan dibawa ke bagian layanan perlindungan anak.
FBI, Simon melanjutkan, memperkirakan remaja itu dalam kondisi sadar selama hampir separuh penerbangan ketika ketinggian pesawat mencapai 38 ribu kaki. Lama perjalanan dari California ke Hawaii sekitar lima jam.
Saat ini remaja itu berada dalam kondisi baik dan masih dalam perawatan medis. "Meskipun dia terlihat kebingungan ketika ditemukan oleh petugas bandara," kata Simon.
Dalam sebuah pernyataan, Hawaiian Airlines membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Menyadari adanya seseorang di landasan kedatangan pesawat dan kami segera memberitahu petugas keamanan bandara," demikian pernyataan Hawaiian Airlines.
"Perhatian utama kami saat ini adalah keselamatan sang anak, yang sangat beruntung dalam kondisi selamat."
NBC NEWS | ROSALINA
Terpopuler
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya