Perdana Menteri Inggris David Cameron. REUTERS/Ben Stansall
TEMPO.CO, London - Kepolisian Inggris kini tengah memfokuskan perhatian ke 25 sekolah di Birmingham setelah menerima pengaduan mengenai dugaan penyebaran ajaran Islam garis keras di sekolah-sekolah di kota terbesar kedua di Inggris.
Menurut situs berita Times of India, Dewan Kota Birmingham menerima 200 laporan dari staf sekolah dan orang tua murid. "Rata-rata pengaduan berisi keluhan soal dugaan Operasi Trojan Horse," tulis Times of India, Selasa, 15 April 2014.
Operasi Trojan Horse diungkapkan oleh sebuah surat kaleng pada tahun lalu. Surat tanpa nama itu menduga Operasi Trojan Horse telah menggulingkan empat kepala sekolah dan membawa prinsip Islam garis keras.
Para staf sekolah melihat jika Operasi Trojan Horse memang terjadi. Mereka pun mengungkapkan adanya pemisahan kelas antara siswa perempuan dan laki-laki atau pelarangan pendidikan seks di sekolah. Staf sekolah nonmuslim pun diganggu.
"Ada juga laporan tentang sekolah yang menghabiskan dana sekitar Rp 1,3 miliar untuk membeli pengeras suara guna mengumandangkan azan."
Menurut Perdana Menteri David Cameron, pemerintah tidak mengizinkan penyebaran pandangan yang ekstrem di sekolah. Alasannya, sudut pandang agama yang konservatis atau ekstrimis cenderung mengarahkan anak muda untuk bertindak radikal di kemudian hari.
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
22 Juli 2017
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.