TEMPO.CO, California - Sedikitnya sembilan orang tewas dan 32 korban lainnya cedera setelah sebuah bus wisata yang membawa sejumlah siswa SMA bertabrakan dengan truk FedEx di sebelah utara California.
Menurut keterangan juru bicara California Highway Patrol (CHP), kecelakaan itu terjadi pada Kamis, 10 April 2014, setelah pengemudi truk kehilangan kontrol, sehingga menabrak pagar pembatas. "Dalam waktu bersamaan, sebuah bus wisata yang berisi siswa sekolah datang dari arah berlawanan," kata juru bicara CHP, Fran Clader.
Clader mengatakan, pada saat kejadian, bus itu membawa sejumlah siswa sekolah dan penumpang lain menuju Humboldt State University untuk sebuah kunjungan. "Kecelakaan itu terjadi di dekat Orland, sekitar 150 kilometer sebelah utara Sacramento," ucap Clader.
Sebanyak 32 korban luka-luka, kata Clader, langsung dikirim ke beberapa rumah sakit di sekitar tempat kejadian perkara. Meski demikian, kondisi mereka belum diketahui persis.
Salah seorang juru bicara FedEx menjelaskan kepada media, perusahaan menaruh perhatian atas laporan media massa mengenai kendaraan angkutnya yang menabrak sebuah bus wisata di California.
"Pikiran dan doa kami untuk mereka yang terkena musibah kecelakaan di California," kata Bonnie Kourvelas, juru bicara FedEx. "Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan petugas untuk melakukan penyelidikan."
Kourvelas mengatakan, hingga saat ini kondisi sopir truk belum diketahui. Rollin Richmond, seorang Presiden Humboldt State University, menguraikan, sejumlah mahasiswa dari Southern California telah mengunjungi kampus pada Jumat, 11 April 2014.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya