Bubarkan Uni Soviet, Gorbachev Bakal Diusut  

Reporter

Jumat, 11 April 2014 13:16 WIB

Mikhail Gorbachev. AP/Alexander Zemlianichenko

TEMPO.CO, Moskow - Sejumlah politikus pro-Kremlin di parlemen Rusia, Duma, meminta investigasi dilakukan terhadap mantan presiden Mikhail Gorbachev yang dianggap berperan meruntuhkan Uni Soviet pada 1991.

Permintaan investigasi itu disampaikan kepada Jaksa Agung Rusia Yury Chaika, seperti dilansir Izvestia, Kamis, 10 April 2014. Adapun politikus pro-Kremlin yang meminta investigasi berasal dari faksi Rusia Bersatu, yakni Partai Komunis dan Partai Demokrat Liberal. (Baca: Alaska Tuntut Bergabung dengan Rusia)

Menurut para politikus itu, Gorbachev telah melakukan tindakan ilegal dengan membuat Uni Soviet runtuh. Padahal pemungutan suara yang diadakan pada saat itu menyatakan lebih dari 77 persen peserta jajak pendapat menikmati hidup di bawah naungan Uni Soviet.

"Penyelidikan yang dilakukan lembaga-lembaga yang berkuasa hari ini membutuhkan analisis yang lengkap dan akurat mengenai Peristiwa 1991," kata Yevgeny Fyodorov, perwakilan pengurus partai yang kini berkuasa, Partai Rusia Bersatu.

Mikhail Degtaryov dari Partai Demokrat Liberal mengatakan masyarakat Rusia masih merasakan konsekuensi Peristiwa 1991. Ia merujuk pada situasi yang dialami masyarakat di Ukraina sekarang. "Masyarakat di Kiev saat ini sekarat dan akan mati gara-gara kesalahan yang terjadi bertahun-tahun yang lalu saat Kremlin membuat keputusan membubarkan negara ini (Uni Soviet)," katanya. (Baca:Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet)

Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya atas Uni Soviet pada Agustus 1991, sesaat setelah pendukung garis keras komunis berusaha melakukan kudeta untuk menggulingkan Presiden Gorbachev di Moskow.

Ukraina merupakan satu dari 14 negara yang meraih kemerdekaannya setelah Uni Soviet dibubarkan pada 1991. Pada 8 Desember 1991, persetujuan pembubaran Uni Soviet ditandatangani oleh pemimpin Federasi Rusia, Ukraina, dan Belarus dalam satu pertemuan yang tidak menyertakan Gorbachev.

Gorbachev menolak tuntutan para politikus ini karena dianggap benar-benar tak beralasan berdasarkan sudut pandang sejarah.


Gorbachev merupakan arsitek kebijakan reformasi Uni Soviet yang dikenal sebagai perestroika dan glasnos.(Baca:Rusia Resmi Akui Crimea Jadi Negara Republik )

THE MOSCOW TIMES | BBC | MARIA RITA HASUGIAN

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya