TEMPO.CO, Moscow - Radio Voice of America di Rusia telah berhenti siaran di Rusia. Kepala Kantor Berita Rossiya Segodnya, Dmitry Kiselev, mengatakan penghentian operasional radio milik Amerika Serikat itu sesuai kontrak yang sudah berakhir.
"Kami tidak akan bekerja sama lagi," kata Kiselev dalam suratnya bertanggal 21 Maret 2014 dan ditujukan ke Broadcasting Board of Governors, yang mengkoordinasi siaran VOA dan Voice of Svoboda.
seperti dilansir Ria Novosti, Rabu, 9 Maret 2014, surat Kiselev ini sebagai tanggapan atas tawaran untuk memperpanjang kontrak VOA di Rusia. VOA merupakan lembaga penyiaran radio di luar negeri yang dimiliki oleh pemerintah federal Amerika Serikat. VOA hadir menyapa warga Rusia pertama kali pada tahun 1947 untuk menangkis pendapat-pendapat Uni Soviet terhadap Amerika Serikat. (Baca: Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet )
Kiselev sendiri telah dikenai sanksi cekal oleh Uni Eropa sejak Maret lalu karena sikapnya yang kritis terhadap Barat dan dukungannya terhadap Crimea yang memerdekakan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Federasi Rusia.
Seperti dilansir harian bisnis Kommersant, Rabu, 9 April 2014, Uni Eropa tidak hanya menargetkan para pejabat Rusia yang dijatuhi sanksi pencekalan dan pembekuan aset, tetapi juga media dan jurnalis yang aktif memberikan dukungan terhadap invasi Rusia ke Crimea dan reunifikasi bekas daerah otonomi khusus Ukraina itu dengan Rusia.
Nama media yang akan menjadi target Uni Eropa untuk dijatuhi sanksi antara lain grup media terbesar Rusia, Gazprom-Media, dan empat stasiun televisi Rusia, yakni Rossiya, Russia Today, Channel One, dan NTv. (Baca: Lagi, 20 Pejabat Top dan Pengusaha Rusia Dihukum)
Adapun jurnalis yang kemungkinan akan dicekal oleh Uni Eropa adalah Mikhail Leontyev, Irada Zeynalova, dan Mikhail Gusman. Menanggapi sanksi dari Uni Eropa, Kiselev mengatakan sanksi itu sebagai ancaman terhadap dirinya sekaligus untuk jurnalis di seluruh dunia. Kiselev dikenal atas sikap kritisnya terhadap Barat dan sikapnya yang pro Rusia.
RIA NOVOSTI | MARIA RITA HASUGIAN
Terpopuler:
Marinir Amerika Tewas Ditembak Rekannya
Pemilu Indonesia di Mata Dunia
AS: Milisi Ansar Bayt Teroris Internasional
Berita terkait
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri
13 November 2017
Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.
Baca SelengkapnyaRusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara
17 Oktober 2017
Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.
Baca SelengkapnyaROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir
29 September 2017
ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..
Baca SelengkapnyaBerkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap
27 September 2017
Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.
Baca SelengkapnyaRusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik
6 September 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik
Baca SelengkapnyaPresiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika
1 September 2017
Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.
Baca SelengkapnyaDuta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang
24 Agustus 2017
Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum
Baca SelengkapnyaLiburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin
6 Agustus 2017
Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.
Baca SelengkapnyaPutin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
31 Juli 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.
Baca SelengkapnyaKucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak
27 Juli 2017
Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.
Baca Selengkapnya