TEMPO.CO, Jeddah - Pengadilan kejahatan khusus Arab Saudi di Riyadh, Kamis, 20 Maret 2014, menghukum 15 orang yang terdiri atas 14 warga Saudi dan seorang dari Yordania karena dianggap terlibat terorisme. Hukuman yang dijatuhkan berbeda-beda, dari 11 bulan hingga 16 tahun.
Salah satu butir pernyataan resmi dari pengadilan menyebutkan para terdakwa itu dihukum lantaran menyimpan dokumen perihal cara membuat bom dan bahan peledak. "Mereka juga memfasilitasi perjalanan kaum muda Saudi untuk berperang di negara lain."
Salah seorang terdakwa dijatuhi hukuman 16 tahun. Vonis ini meliputi empat tahun penjara karena dianggap melanggar Pasal 34 tentang persenjataan dan enam tahun karena melanggar hukum pencucian uang. "Dia juga diganjar denda 30 ribu riyal (sekitar Rp 93 juta) berdasarkan hukum publikasi."
Pada Rabu, 19 Maret 2014, pengadilan menghukum 13 pria hingga 14 tahun penjara karena dianggap mengganggu keamanan negara, mendukung kaum militan Islam, membantu terorisme, dan mendorong para pemuda berperang ke Irak, Suriah, dan Afganistan.
Selama ini Kerajaan Saudi telah menjatuhkan hukuman terhadap ratusan warga negaranya, terutama sejak Al-Qaidah menggelorakan serangan di Arab Saudi selama 2003-2006. Serangan tersebut menyebabkan ratusan orang tewas.
Meningkatnya kaum militan Saudi dalam perang Suriah menumbuhkan ketakutan munculnya gelombang radikalisme baru di negara superkaya ini.
"Hukuman yang dijatuhkan pada Rabu, 19 Maret 2014, terhadap 13 orang, meliputi sembilan warga negara Arab Saudi, dua Yordania, serta masing-masing seorang dari Mesir dan Suriah," bunyi pernyataan pemerintah.
Kantor berita pemerintah, SPA, dalam laporannya, menerangkan bahwa pengadilan menuduh mereka memiliki bahan untuk kepentingan Al-Qaidah,melakukan pencucian uang, dan terlibat dalam pelatihan penggunaan senjata di kamp militan.
ARAB NEWS | CHOIRUL
Berita terkait
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman
13 November 2017
Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh
25 Oktober 2017
Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat
25 Oktober 2017
Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.
Baca SelengkapnyaBertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun
6 Oktober 2017
Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.
Baca SelengkapnyaRaja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya
4 Oktober 2017
Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.
Baca SelengkapnyaGoyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi
23 Agustus 2017
Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan
Baca SelengkapnyaTerungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman
15 Agustus 2017
Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.
Baca SelengkapnyaDabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan
15 Agustus 2017
Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik
Baca SelengkapnyaSaudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran
14 Agustus 2017
Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata
2 Agustus 2017
Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.
Baca Selengkapnya