Korban Tetap Berjatuhan Selama Pemilu

Reporter

Editor

Kamis, 3 Februari 2005 17:42 WIB

TEMPO Interaktif, Baghdad: Kesuksesan pemungutan suara pekan lalu, menurut Perdana Menteri sementara Irak Iyad Allawi tidak berarti keadaan darurat sudah lewat. Dalam konperensi pers di Gedung Irak Convention Centre, Kamis (3/2), Iyad menyatakan, 12 tentara Irak Rabu (2/2) tewas dalam serangan bersenjata di Utara Irak. Sebenarnya, menurut Iyad Alawi, para tentara itu mau pulang setelah menjaga kilang minyak di Kirkuk, Irak bagian Utara. Namun, saat memasuki Desa Zab, sekelompok orang bersenjata menyerang. Kekerasan lain juga terjadi di dekat pusat Kota Samarra, sebelah Utara Baghdad. Serangan mengakibatkan hancurkannya pipa gas untuk keperluan Kota Baghdad dan Bayji. Tapi, serangan-serangan itu tak merusak pipa minyak dan gas untuk ekspor.Sementara itu, di Iskandariyah, sebelah selatan Baghdad, empat orang sipil yang sedang mengendarai mobil juga tewas ditembak. Polisi, belum menemukan motif penembakan itu. Seorang tentara marinir AS, dan dua orang tentara Irak yang bekerja untuk marinir AS di Irak juga tewas dalam serangan bersenjata di sebelah barat propinsi Anbar, tak jauh dari kota Ramadi. Serangan tersebut diduga bagian dari ketidakpuasan sekelompok orang dari Kaum Sunni Irak terhadap jalannya pemilihan umum, Ahad kemarin. Menurut juru bicara Assosiasi Ulama Muslim Sunni Irak, Muhammad Bashar Al-Fidhi, pemungutan suara Minggu lalu, tidak berlegitimasi, karena kebanyakan orang Sunni Irak tinggal di rumah dan tak pergi ke tempat pemungutan suara. Karena itu, menurut Muhammad Bashar, perlu diadakan rekonsiliasi untuk bisa menampung suara kaum Sunni Irak, yang merupakan 30 persen dari 26 juta penduduk Irak. "Kami pantas juga mendapat tempat di Dewan Nasional yang akan mendudukan 275 orang nantinya,"katanya.Iyad Alawi sudah bertemu dengan 16 partai politik yang berpengaruh untuk membicarakan tempat bagi bagian masyarakat yang tak ikut pemilu karena ketakutan kondisi keamanan dan karena kesalahan material penyelenggaraan pemungutan suara. Di Baghdad sendiri keadaan sudah normal. Sejak Rabu (2/2) jam malam sudah diperpanjang, menjadi mulai pukul 11.00 malam sampai pukul 06.00 pagi. Patroli tank tentara koalisi pimpinan Amerika Serikat juga sudah tidak sesering seperti beberapa hari menjelang pemungutan suara sampai sehari setelah hari pemungutan suara. Ahmad Taufik

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya