'Detektor' AIDS Militer Mesir Jadi Bahan Tertawaan  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 28 Februari 2014 11:41 WIB

C-Fast, alat yang diyakini militer Mesir bisa mendeteksi keberadaan virus HIV/AIDS. AP

TEMPO.CO, Kairo - Militer Mesir menjadi bahan cemoohan setelah meluncurkan alat "ajaib" yang dinyatakan mampu mendeteksi dan menyembuhkan AIDS, hepatitis, dan penyakit akibat virus lainnya. Alat yang disebut-sebut "mengejutkan para ilmuwan" ini kini menjadi bahan ejekan, terutama di situs jejaring sosial.

"Orang-orang dari angkatan bersenjata Mesir telah mencapai lompatan ilmiah dengan menciptakan perangkat pendeteksian ini," tulis juru bicara militer, Kolonel Ahmed Mohammed Ali, pada halaman Facebook resminya. Ali mengatakan paten telah diajukan atas nama Badan Teknik Angkatan Bersenjata Mesir.

Kehebohan bermula ketika Mayjen Taher Abdullah, Kepala Badan Teknik Angkatan Bersenjata Mesir, memberi presentasi yang disiarkan secara luas melalui televisi sebagai "penemuan ilmiah ajaib menakjubkan". Presentasi dilakukan di depan para petinggi militer, antara lain Jendral Abdel-Fattah el-Sissi.

Abdullah mengatakan perangkat bernama C-Fast dan I Fast ini menggunakan teknologi elektromagnetik untuk mendeteksi AIDS, hepatitis, dan virus lainnya tanpa mengambil sampel darah. Sedangkan perangkat ketiga, diberi nama Complete Cure Device, bertindak sebagai unit dialisis untuk membersihkan darah. Dia juga mengatakan C-Fast, dengan antena ditempelkan pada gagangnya, mampu mendeteksi pasien yang terinfeksi virus yang menyebabkan hepatitis dan AIDS dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.

Penulis terkenal Hamdi Rizk mencatat bahwa klip video presentasi itu membodohi diri mereka sendiri dan menempatkan reputasi militer Mesir dalam bahaya. "Kamp Marshal telah mengalami kekalahan moral yang mendalam," tulisnya dalam sebuah kolom di surat kabar Al-Masry Al-Youm edisi Kamis.

Profesor Massimo Pinzani, spesialis hati dan Direktur Institute for Liver and Digestive Health at University College London, mengatakan ia menghadiri demonstrasi perangkat yang disebut sebagai C-Fast itu saat berkunjung ke Mesir. "Namun tak ada penjelasan yang meyakinkan tentang teknologi yang dipakai," katanya. Ia juga tidak diizinkan untuk mencobanya pada dirinya sendiri.

"Perangkat yang diusulkan tanpa dasar teknis dan ilmiah meyakinkan harus dianggap sebagai penipuan ilmiah," tulisnya dalam email kepada The Associated Press. Tak satu pun dari penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal terkemuka.

Kalangan akademisi Mesir juga terperanjat dengan temuan militer ini. "Apa yang telah dikatakan dan diterbitkan oleh angkatan bersenjata merugikan citra para ilmuwan dan ilmu pengetahuan di Mesir," kata Essam Heggy, ilmuwan dari California Institute of Technology, mengatakan kepada surat kabar harian El-Watan. "Semua ilmuwan dalam dan di luar Mesir berada dalam keadaan shock."

AP | TRIP B

Berita Terpopuler
Mursi Jalani Sidang 'Main Mata' dengan Iran
Militan Mesir di Sinai Incar Wisatawan
Sidang Wartawan Al Jazeera di Mesir Ditunda
Mesir Didesak Bebaskan Wartawan Al Jazeera
Militan Mesir Ancam Serang Wisatawan






Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya