Politisi Iran: Baha'i Bekerja untuk CIA dan Mossad  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 21 Februari 2014 08:19 WIB

Potongan gambar dari situs resmi Mossad.

TEMPO.CO , Jakarta: Ahmad Salek, Ketua Komisi Budaya parlemen Iran menuduh komunitas Baha'i di Iran menjadi mata-mata untuk Israel dan Amerika Serikat. "Saya menyatakan sangat eksplisit bahwa Baha'isme adalah organisasi mata-mata yang mengumpulkan informasi intelijen untuk CIA (Amerika Serikat) dan Mossad (Israel), dan ada dokumen yang berlimpah untuk membuktikan ini," kata Salek, seperti dikutip kantor berita Fars, Iran.

Media Israel, Jerussalam Post edisi 19 Februari 2014 melaporkan, komunitas Baha'i mengerima perlakuan keras dari pemerintahan Iran. Oktober 2013 lalu, Dr Ahmed Shaheed, pelapor khusus PBB tentang hak asasi manusia di Iran, mengeluarkan laporan yang juga mencakup bagian tentang penyiksaan terhadap komunitas ini.

Dia menulis , "Pelapor khusus PBB terus mengamati apa yang tampaknya menjadi pola meningkatnya pelanggaran HAM sistematis dengan menargetkan anggota komunitas Baha'i, yang menghadapi penahanan sewenang-wenang, penyiksaan dan perlakuan buruk, didakwa dengan pasal keamanan nasional karena keterlibatan aktifnya dalam urusan keagamaan, pembatasan praktik keagamaan, penolakan untuk mendapatkan pendidikan tinggi, dihambat untuk mendapatkan pekerjaan di lembaga negara dan pelanggaran lainnya di sekolah-sekolah."

Agustus 2013 lalu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei mengeluarkan fatwa berisi menyerukan kepada semua warga Iran untuk mengucilkan Baha'i. Setelah Khamenei mengeluarkan fatwa itu, Ataollah Rezvani, pemimpin Baha'i, dibunuh. Namun tidak jelas siapa yang membunuh Rezvani.

Awal bulan ini, World New Service Baha'i melaporkan kasus penyerangan terhadap keluarga Baha'i di Birjand, di Iran timur. Menurut laporan itu, tiga korban -suami, istri dan anak- selamat dalam serangan itu. "Penyerang -yang bertopeng- masuk rumah Ghodratollah Moodi dan istrinya, Touba Sabzehjou," tulis kantor berita itu.

Diane Ala'i, perwakilan Komunitas International Baha'i untuk PBB di Jenewa, mengatakan, "Tidak ada keraguan bahwa kejahatan ini dimotivasi oleh masalah agama. Moodi itu dikenal sebagai pemimpin dalam komunitas Baha'i di Birjand." Ia berharap pihak berwenang di Iran segera menyelidiki kejahatan ini dan membawa pelakunya ke pengadilan.

Diane mengatakan, telah terjadi lebih dari 50 serangan fisik kepada komunitas Baha'i Iran sejak tahun 2005 dan tidak ada penyerangnya yang dituntut atau diadili.

JERUSSALEM POST | ABDUL MANAN

BERITA LAINNYA
Mengapa Risma Tolak Jalan Tol Tengah Surabaya?
Abraham Samad: KPK Akan Berlari meski dengan Satu Kaki
PRT yang Disiksa di Rumah Jenderal Sedang Hamil
KPK Dalami Airin sebagai Penikmat Korupsi Suami
Berapa Penghasilan Akil Mochtar Selama di MK?

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya