TEMPO.CO , Kairo: Wartawan dari sejumlah media internasional menandatangi surat bersama yang menyerukan pembebasan tiga wartawan Al Jazeera yang ditahan di Mesir. Ketiga wartawan tersebut kini tengah mendekam di Penjara Tora di Mesir sejak 29 Desember lalu atas tuduhan menyebarkan berita palsu dan memiliki hubungan dengan organisasi teroris.
“Pemerintah Mesir telah keliru. Hal ini sangat merusak masa depan jurnalisme yang berimbang di negeri ini. tindakan ini tidak adil dan tidak dapat diterima,” demikian bunyi surat tersebut.
Seperti diberitakan Al Jazeera, surat tersebut ditandatangi Selasa, 18 Februari 2014, oleh staf senior di jaringan berita BBC, NBC, ABC, Reuters, ITN, dan Sky News.
Ketiga wartawan Al Jazeera yang mendekam di Penjara Tora masing-masing Peter Greste, Mohammad Fahmi, dan Baher Mohammad. Ketiganya merupakan kontributor Al Jazeera di Mesir.
Mereka didakwa karena bekerja sama dengan warga Mesir dalam menyediakan informasi, peralatan, uang, dan menyiarkan berita bohong tentang perang saudara yang berlangsung di Mesir. Wartawan asing ini juga dituduh menggunakan peralatan penyiaran tanpa izin.
Saat ini, ada sekitar 20 wartawan yang akan menghadapi tuduhan di Mesir. Sebanyak 16 orang di antaranya merupakan warga Mesir dan sisanya merupakan warga asing, termasuk dua dari tiga wartawan Al Jazeera tersebut. Sebagian besar dari mereka dicurigai terkait memiliki kaitan dengan teroris.
ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA
BERITA LAINNYA
Mengapa Risma Tolak Jalan Tol Tengah Surabaya?
Abraham Samad: KPK Akan Berlari meski dengan Satu Kaki
PRT yang Disiksa di Rumah Jenderal Sedang Hamil
KPK Dalami Airin sebagai Penikmat Korupsi Suami
Berapa Penghasilan Akil Mochtar Selama di MK?
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya