Pengebom Kapal Perang AS Tetap Pakai Pengacaranya

Reporter

Editor

Abdul Manan

Kamis, 20 Februari 2014 00:17 WIB

Kapal AS USS Cole hampir tenggelam usai ditabrak sebuah kapal kecil yang membawa bom di pelabuhan Aden, Yaman pada 13 Oktober 2000. AP/U.S. Navy

TEMPO.CO, Fort Meade - Pria kelahiran Saudi Arabia yang dituduh mendalangi pengeboman bunuh diri terhadap kapal perang AS USS Cole tahun 2000 yang menewaskan 17 pelaut AS dan melukai 37 akan terus memakai pengacara yang ditunjuk pengadilan meskipun ia keberatan. Hal ini dikatakan Abd al-Rahim al Nashiri dan pengacaranya kepada Pengadilan militer AS, Rabu 19 Februari 2014.

Nashiri, yang ditahan di Teluk Guantanamo, Kuba, sejak tahun 2006, mengatakan kepada sidang pendahuluan bahwa ia ingin mengganti pengacaranya, Richard Kammen, karena dia tidak berbicara bahasa Arab dan tidak bisa memberitahu dia apa yang terjadi dalam pengadilan sesi tertutup.

Hakim Kolonel James Pohl, Senin 17 Februari 2014, menunda pengadilan selama dua hari karena Nashiri, 49 tahun, ingin pengacaranya diganti, namun terdakwa dan pengacaranya mengatakan masalah itu telah diselesaikan. "Selama dua hari terakhir saya membahas ... banyak hal dengan pengacara saya di sini. Saya tahu bahwa lebih baik bagi saya dan kepentingan saya agar tim pembela untuk terus mewakili saya," kata Nashiri, yang berbicara melalui seorang penerjemah.

Dia sedang menunggu sidang pada bulan September mendatang karena dicurigai mendalangi serangan tahun 2000 di mana pembom Al Qaeda mengarahkan perahu penuh bahan peledak ke kapal perang AS, yang saat itu sedang mengisi bahan bakar di pelabuhan Aden, Yaman. Serangan itu menewaskan 17 pelaut AS dan melukai 37lainnya .

Sidang diadakan di penjara militer AS di Teluk Guantanamo dan siarannya ditampilkan melalui CCTV ke Fort Meade, sebuah pangkalan Angkatan Darat AS di luar Washington. Nashiri bisa dieksekusi jika terbukti bersalah atas tuduhan yang mencakup pembunuhan, bersekongkol dengan Al Qaeda dan menyerang warga sipil.

Nashiri, yang diduga sebagai pemimpin Al Qaeda ini, juga dituduh melakukan serangan tahun 2002 pada tanker minyak Perancis di Teluk Aden, yang menewaskan awak Bulgaria.

GUARDIAN | ABDUL MANAN

BERITA LAINNYA
Snowden Jadi Rektor-Mahasiswa Universitas Glasgow
Gara-gara Film Korea, Pria Cina Diputus Kekasihnya
Perkosa Gadis Remaja, Serdadu AS Bunuh Diri
Wali Kota Rwanda Dihukum di Jerman karena Genosida
Kerja di Kapal Pesiar, WNI Serang Penumpang AS

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya