TEMPO.CO, Maiduguri - Sebanyak 90 orang tewas dalam sebuah serangan di desa terpencil timur laut Nigeria pada Senin pagi, 17 Februari 2014 waktu setempat.
Menurut saksi mata, kelompok Boko Haram dengan senjata lengkap mengepung Desa Izge, yang berbatasan dengan Kamerun, serta melakukan rentetan tembakan, peledakan, dan membakar puluhan rumah.
"Saat berbicara dengan Anda sekarang, seluruh mayat korban masih tergeletak di jalan-jalan," kata warga setempat bernama Abubakar Usman kepada Reuters melalui telepon. "Kami semua melarikan diri tanpa sempat menguburkan mereka karena takut teroris masih bersembunyi di semak-semak."
Pihak kepolisian Borno, Komisaris Polisi Lawal Tanko, mengkonfirmasi kebenaran serangan itu, tapi ia mengaku belum memiliki informasi rinci tentang para korban. Saksi mata lainnya, Lawan Madu, mengatakan bahwa ratusan warga telah melarikan diri.
Presiden Goodluck Jonathan telah memerintahkan pasukan tambahan dikirim ke timur laut Nigeria pada Mei lalu untuk memberangus para pemberontak yang telah menewaskan ribuan orang ini. Kelompok Boko Haram merupakan sebuah kelompok bersenjata yang ingin menegakkan syariah Islam di Nigeria. Kelompok pejuang ini juga ingin memisahkan Nigeria bagian utara yang sebagian besar muslim.
Kelompok militan ini bersembunyi di wilayah terpencil perbukitan Gwoza, berbatasan dengan Kamerun. Mereka akan terus melancarkan serangan-serangan mematikan yang kini menargetkan warga sipil.
Jonathan akan menghadapi pemilihan umum dalam waktu satu tahun ke depan, dan selama 4,5 tahun ia melawan pemberontakan Boko Haram meski harus mengeluarkan biaya besar untuk operasi militer.
Pekan lalu, pejuang Boko Haram dengan truk dicat serupa warna militer menewaskan 51 orang dalam serangan terhadap wilayah pemerintah lokal Konduga.
REUTERS | ROSALINA
Baca juga:
Bawa Belasan Awak, Pesawat Nepal Hilang Kontak
Hamil, 200 Tentara Wanita Inggris Dipulangkan
Badai Salju Jepang Tewaskan 13 Orang
Pasukan Oposisi Memecat Panglima FSA
Berita terkait
Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19
27 Januari 2021
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia
Baca SelengkapnyaWaswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika
18 Desember 2020
Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.
Baca SelengkapnyaWHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19
30 November 2020
WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaGajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika
9 Oktober 2020
Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.
Baca SelengkapnyaStudi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air
26 Juli 2020
Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.
Baca SelengkapnyaKematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius
6 Juli 2020
Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.
Baca SelengkapnyaDidesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS
15 Juni 2020
Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.
Baca Selengkapnya54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd
15 Juni 2020
Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.
Baca SelengkapnyaProtes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris
10 Juni 2020
Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.
Baca SelengkapnyaVirus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya
24 Mei 2020
WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...
Baca Selengkapnya