TEMPO.CO, Jenewa - Sejumlah negara Afrika mendesak Dewan Hak Asasi Manusia untuk menggelar debat soal rasisme dan tindakan brutal polisi di tengah demonstrasi massal yang terjadi di Amerika Serikat terkait tewasnya George Floyd.
Pria kulit hitam bernama George Floyd, 46 tahun, tewas setelah ditangkap polisi kulit putih di Minneapolis, Amerika pada 25 Mei 2020 seperti dilansir Reuters.
Duta Besar Burkina Faso menulis surat atas nama 54 negara Afrika kepada Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, soal ini.
Dubes mendesak PBB menggelar debat mendesak soal tindakan brutal polisi terhadap warga keturunan Afrika.
“Dia juga mengecam tindak kekerasan terhadap demonstrasi damai, yang meminta tindakan ketidak-adilan ini dihentikan,” begitu dilansir Aljazeera pada Ahad, 13 Juni 2020.
Surat itu ditujukan kepada Presiden Dewan HAM PBB, Elisabeth Tichy-Fisslberger, yang berasal dari Austria.
Isinya meminta debat mendesak ini digelar pada pekan depan saat Dewan HAM PBB kembali bersidang untuk sesi 43.
Desakan ini muncul setelah sekitar 600 lembaga swadaya masyarakat bersama keluarga dari korban tindak kekerasan polisi meminta Dewan HAM PBB membahas soal rasisme sistematis dan impunitas polisi di AS pasca tewasnya George Floyd.