Mesir Membeli Senjata Rusia US$ 2 Miliar  

Reporter

Kamis, 13 Februari 2014 16:38 WIB

Presiden Mesir Mohammed Morsi (kanan) bertemu dengan Perdana Menteri Hesham Kandil (tengah) dan Menteri Pertahanan Letjen Abdel-Fattah el-Sissi, di Kairo, Mesir, Senin (1/7). AP/Egyptian Presidency

TEMPO.CO, Moskow - Panglima Militer Mesir Abdel Fattah al-Sisi bertemu pejabat tinggi Rusia untuk menegosiasikan kesepakatan senjata senilai US$ 2 miliar, Kamis, 13 Februari 2014. Kesepakatan ini dimaksudkan untuk menggantikan bantuan subsidi dari sekutu lama, Washington.

Calon Presiden Mesir ini tiba di Moskow pada Rabu, 12 Februari 2014, dengan didampingi Menteri Luar Negeri Mesir Nabil Fahmy. Kunjungan ini merupakan respons atas perjamuan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrvov dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu di Kairo, November tahun lalu. Rusia berharap bisa menghidupkan kembali hubungan yang stagnan seperti masa Uni Soviet.

Diplomat di Moskow mengatakan pembicaraan kedua petinggi akan fokus pada isu-isu keamanan regional, seperti krisis Suriah, serta hubungan perdagangan dan ekonomi. Namun pejabat itu membenarkan sebagian besar diskusi akan berfokus pada kesepakatan pengiriman senjata besar-besaran dari Rusia.

Kepala Rostec, salah satu perusahaan pertahanan Rusia, Sergey Chemezov mengatakan setelah pertemuan Kairo, Moskow akan menjadi pemasok sistem pertahanan udara tentara Mesir. "Beberapa kontrak ditandatangani menyangkut sistem pertahanan udara," katanya.

Harian Bisnis terkemuka di Rusia, Vedomosti, menyebut penawaran lebih dari US$ 2 miliar ini sebagian besar akan dibiayai Arab Saudi. "Mereka masih mendiskusikannya dengan pinjaman dari sekutu regional mereka. Dan jika memungkinkan, Mesir meminta Rusia memperpanjang tenggang waktu pinjaman," ujarnya. Namun dia tidak menjelaskan apakah Rusia bersedia memberikan bantuan seperti yang diminta Kairo.

Uni Soviet adalah pemasok utama senjata ke Mesir pada 1960 dan awal 1970-an. Kerja sama antara kedua belah pihak turun setelah Israel dan Mesir menandatangani perjanjian perdamaian dan Kairo mulai menerima bantuan dari Amerika Serikat. Namun Washington menghentikan sebagian bantuan militer ke Mesir setelah militer menggulingkan Presiden Mesir terpilih, Muhamed Mursi, Juli tahun lalu.

CHANNEL NEWS ASIA | EKO ARI

Baca juga:
Menikahi Gadis Ingusan, Ulama Ini Ditahan
Berita Unfriend SBY Jadi Tertawaan Koran Singapura
Makan Malam, Obama dan Michelle Apit Hollande
Dukung Calon PM, Model India Berpose Sangat Seksi

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya