Polisi Brazil-Demonstran Anti-Piala Dunia Bentrok

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 26 Januari 2014 18:16 WIB

(Ka-ki) Penyanyi asal Brasil Claudia Leitte, Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke, dan rapper Pitbull saat konferensi pers di stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brazil, (23/1). Claudia Leitte dan Pitbull akan tampil bersama Jennifer Lopez dalam lagu resmi Piala Dunia 2014. (AP Photo/Felipe Dana)

TEMPO.CO, Sao Paulo - Aksi kekerasan terjadi di jalan-jalan Sao Paulo, Sabtu 25 Januari 2014, setelah lebih dari 1.000 demonstran melakukan protes menentang Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola akhir tahun ini.

Melambaikan bendera, membawa spanduk dan meneriakkan "tidak akan ada Piala Dunia", para demonstran turun ke jalan dalam gerakan protes Anonymous Rio sebagai tindakan pertama dalam kampanye "Operasi Menghentikan Piala Dunia."

Demonstrasi ini umumnya berlangsung damai namun polisi kemudian bentrok dengan beberapa pengunjuk rasa.

Para demonstran berkumpul di depan Museum Seni Sao Paulo selama sekitar satu jam sebelum menuju ke bagian lain dari kota ini sembali meneriakkan slogan menentang pertandingan itu.

Saat mereka mendekati pusat kota, beberapa demonstran "Black Block" menyerang sebuah mobil polisi yang kosong dan mencoba untuk menjungkirkan mobil itu, yang lain membakar mobil kecil dan menghancurkan jendela-jendela bank.

Polisi menanggapi aksi anarkis ini dengan tembakan gas air mata dan peluru karet, dan berusaha membubarkan kerumunan massa. Lebih dari 100 demonstran ditahan dalam aksi kekerasan ini.

Selama demonstrasi, beberapa pengunjuk rasa meneriakkan: "Jika kita tidak memiliki hak, tidak akan ada Piala Dunia."

"Hak yang kami maksud adalah hak rakyat atas pelayanan publik yang layak," kata mahasiswa Leonardo Pelegrini dos Santos. "Kami menentang uang jutaan dan jutaan dolar yang dihabiskan untuk Piala Dunia. Ini adalah uang yang harus diinvestasikan dalam pelayanan kesehatan dan pendidikan, transportasi dan perumahan yang lebih baik."

Mahasiswa lainnya, Juliana Turno mengatakan, "Ini adalah contoh kecil dari protes yang akan terjadi saat Piala Dunia dimulai."

Tahun lalu, jutaan orang juga turun ke jalan di sejumlah kota di Brazil mengeluhkan tarif bus yang tinggi, pelayanan publik yang buruk, dan maraknya korupsi saat negara menghabiskan uang miliaran untuk Piala Dunia, yang akan dimulai Juni mendatang.

Mereka demonstrasi bertepatan dengan pelaksanaan turnamen sepak bola Piala Konfederasi, sebuah turnamen pemanasan untuk Piala Dunia.

Di Rio de Janeiro, sekitar 50 pengunjuk rasa berkumpul di depan hotel Copacabana Palace, yang banyak terdapat tanda Piala Dunia. Setelah sekitar satu jam di sana, massa pindah ke jalan utama yang membentang di sepanjang pantai Copacabana, menghentikan lalu lintas dan polisi mengawasinya dari samping.

Demonstrasi kecil juga terjadi di beberapa kota lain di Brazil.

Guardian | Abdul Manan

Berita Lainnya
Lima Diplomat Mesir Diculik di Libya
Presiden Ukraina Sodorkan Konsesi kepada Oposisi
Aktivis HAM Cina Dihukum 4 Tahun Penjara
Demonstran Blokir 45 dari 50 TPS di Bangkok
Peringatan Tiga Tahun Revolusi Mesir, 29 Tewas

Berita terkait

Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

7 Oktober 2017

Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

Sedikitnya tujuh anak dan seorang guru playgroup tewas di Brasil tenggara setelah dibakar dengan sadis oleh satpam.

Baca Selengkapnya

Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

20 Agustus 2017

Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

Foto "Tangan Tuhan" itu pun beredar di media sosial dan jadi bahan perbincangan para netizen di Brasil.

Baca Selengkapnya

Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

12 Maret 2017

Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

Presiden Brasil, Michel Temer menyalahkan nasib buruk dan
bahkan hantu sebagai alasan dirinya bersama keluarga pindah
dari Istana Kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

7 Februari 2017

Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.

Baca Selengkapnya

Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

26 Oktober 2016

Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

Pria yang diperkirakan hilang selama 20 tahun ditemukan terikat di atas tempat tidur di ruang bawah tanah.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

17 Oktober 2016

Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

Tujuh narapidana kepalanya dipenggal dan enam lainnya tewas dibakar ketika terjadi aksi tawur di penjara Boa Vista.

Baca Selengkapnya

Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

9 September 2016

Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

Temer merupakan mantan wakil dari presiden yang dimakzulkan, Dilma Rousseff. Dia akan mengisi posisi yang ditinggalkan Rousseff hingga Januari 2019.

Baca Selengkapnya

Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

9 September 2016

Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

Vaksin tersebut telah dikembangkan selama lebih dari dua tahun.

Baca Selengkapnya

Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

1 September 2016

Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

Beberapa jam setelah keputusan tersebut diumumkan Kementerian Luar Negeri Venezuela, Brasil juga mengumumkan penarikan duta besarnya dari Karakas.

Baca Selengkapnya

Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

1 September 2016

Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

Pemakzulan Presiden Brasil Dilma Rousseff, 68 tahun, membuat marah para pendukungnya.

Baca Selengkapnya