Tokoh Pro-Pemerintah Thailand Ditembak di Rumahnya

Reporter

Editor

Abdul Manan

Kamis, 23 Januari 2014 08:30 WIB

Aparat keamanan Thailand memasang barikade di Jalan Chaeng Wattana untuk menghadapi aksi unjuk rasa besar-besaran oleh kelompok anti-pemerintah yang menurut rencana bakal digelar besok. (Bangkok Post)

TEMPO.CO, Bangkok - Seorang pemimpin inti "Kaos Merah", pendukung pemerintah saat ini, ditembak dan terluka di rumahnya di Udon Thani, Rabu, 22 Januari 2014. Namun, polisi mengatakan, terlalu dini untuk menghubungkan serangan ini dengan konflik politik yang berlangsung di Thailand saat ini.

Kwanchai Praipana, 61 tahun, sedang membaca koran dan minum kopi di depan rumahnya ketika orang bersenjata menembaki rumahnya yang dikenal sebagai Anajak Sua Daeng (wilayah Kaos Merah) di Distrik Muang.

Anajak Sua Daeng terletak di Udon Thani-Jalan Sam Phrao. Ini adalah kantor pusat dari komunitas stasiun radio Khon Rak Udon dan rumah Kwanchai. Dia menderita dua luka tembak, satu di tangan dan lainnya di lutut. Ia lantas dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan sakitnya tak mengancam nyawanya.

Kepada wartawan, Kwanchai mengatakan dia baru saja bangun dari kursinya untuk masuk ke dalam rumah ketika ia mendengar ledakan tembakan. Dia jatuh dan terguling.

Menurut pemeriksaan awal, polisi menemukan 42 selongsong dari senapan AK-47 di dekat pagar. Kwanchai berada sekitar 100 meter dari tempat tembakan dilepaskan.

Gambar video dari beberapa kamera pengintai menunjukkan ada dua pria melangkah keluar dari sebuah truk pick-up Toyota dan melepaskan tembakan ke arah rumah Kwanchai. Setelah itu, penembak melarikan diri.

Baru-baru ini Kwanchai memasang hadiah 500.000 baht untuk penangkapan pemimpin protes anti-pemerintah Suthep Thaugsuban. Shutep memimpin aksi massa yang ingin menutup layanan pemerintah di Bangkok untuk memaksa perdana menteri caretaker Yingluck Shinavatra mundur.

Setelah mengunjungi Kwanchai dan memeriksa tempat kejadian penembakan, Kepala Kepolisian Wilayah 4 Letnan Jenderal Pol Anuchai Lekbamrung mengatakan, masih terlalu dini untuk menentukan motif penembakan.

Bangkok Post | Abdul Manan




Baca juga:




Israel Klaim Gagalkan Plot Serangan oleh Al-Qaeda
Dialog Oposisi-Presiden Ukraina Tak Buahkan Hasil
Majikan Erwiana Dibebaskan dengan Jaminan
Bekas Jenderal AS Desak Obama Menutup Guantanamo







Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya