Militer Sudan Selatan Kembali Rebut Bor  

Reporter

Senin, 20 Januari 2014 17:47 WIB

Tentara SPLA menaiki truk di Juba, Sudan Selatan (21/12). Mediator diupayakan antara presiden Sudan Selatan untuk mencegah membesarnya pertempuran yang dapat menjadi perang etnis sipil. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Bor - Militer Sudan Selatan mengklaim telah menguasai kembali Kota Bor dengan mengalahkan ribuan pemberontak bersenjata. Keterangan tersebut disampaikan juru bicara militer kepada wartawan, Sabtu, 18 Januari 2014.

Bor adalah ibu kota negara bagian Jonlei yang berada di sekitar 200 kilometer sebelah utara Ibu Kota Juba. Kota ini berpindah tangan empat kali sejak konflik pecah di negara termuda di dunia yang dimulai lima pekan lalu.

"Hari ini pasukan gagah perkasa SPLA (Tentara Pembebasan Rakyat Sudan) memasuki Bor. Mereka mengalahkan lebih dari 15 ribu pasukan pemberontak pimpinan Riek Machar dan membuat pemberontak frustrasi guna melanjutkan rencana serangannya ke Juba," kata Philip Aguer, juru bicara militer, Sabtu, 18 Januari 2014.

Adapun Ateny Wek Ateny, juru bicara Presiden Salva Kiir, mengatakan militer telah menyampaikan ucapan selamat atas tugas yang dilaksanakan dengan baik.

Dia juga mengatakan, SPLA akan memperhatikan aturan hukum internasional setelah pejabat tinggi utusan khusus PBB melaporkan bahwa konflik dalam negeri telah menjurus pembunuhan massal, pembunuhan ekstrayudisial, perusakan, dan penjarahan.

"Jika ada orang yang ditangkap, mereka akan diseret ke mahkamah internasional," ucap juru bicara.

Pasukan pemerintah, ujar militer Sudan Selatan, bertempur melawan pemberontak bersenjata pada Sabtu, 18 Januari 2014, untuk menguasai kota kunci kaya minyak, Malakal, meskipun mereka kesulitan menghubungi komandannya di medan tempur.

"Komunikasi masih sulit dilakukan. Kami akan mengatasinya hari ini hingga esok hari. Kami masih merasa berbagi Malakal dengan pemberontak, tapi hari ini militer harus membersihkan pemberontak dari Malakal," kata Aguer kepada kantor berita AFP, seperti diwartakan Al Jazeera, Ahad, 19 Januari 2014.

PBB dalam keterangannya mengatakan, 468.000 orang telah meninggalkan rumah mereka akibat pertempuran yang berbuntut dengan pembunuhan etnis antara suku bangsa Dinka asal Kiir dan etnis Muer akar Machar. Lebih dari 10.000 orang diyakini telah tewas selama konflik yang berlangsung sejak lima pekan lalu.

AL JAZEERA | CHOIRUL


Berita lain:
bu Negara Prancis Tinggalkan Istana Kepresidenan
Eto'o Hat-trick, Chelsea Bantai MU
4 Alasan Bupati Tangerang Tolak Sodetan Cisadane
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Primer Inggris
5 Pesohor Ini Rela Membayar untuk Seks




Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya