Intelijen Amerika Susupi PC di Seluruh Dunia  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Kamis, 16 Januari 2014 08:57 WIB

Markas Besar agen keamanan Amerika, National Security Agency (NSA) di Fort Meade, Maryland. wikimedia.com

TEMPO.CO, New York - Badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA) dilaporkan telah memasang perangkat lunak berbahaya di hampir 100.000 komputer di seluruh dunia. Perangkat ini memungkinkan mata-mata AS melakukan pengawasan pada mesin tersebut sekaligus menciptakan jalur cepat digital untuk meluncurkan serangan di dunia cyber.

Surat kabar New York Times melaporkan bahwa NSA menyisipkan sebagian besar perangkat lunaknya itu dengan memperoleh akses ke jaringan komputer. Selain itu, mereka juga memanfaatkan teknologi rahasia yang memungkinkan untuk masuk dan mengubah data dalam komputer--bahkan meski tidak terhubung ke Internet.

Laporan New York Times itu, yang mengutip dokumen NSA, pejabat AS dan ahli komputer, mengatakan teknologi itu bergantung pada saluran rahasia gelombang radio yang dipancarkan papan sirkuit kecil dan kartu memori. Benda ini secara fisik dimasukkan ke komputer.

Surat kabar itu juga mengatakan NSA berhasil membenamkan perangkat lunak itu ke sejumlah target, seperti jaringan militer Rusia, Kepolisian Meksiko, dan kartel narkoba. Bahkan, mereka juga masuk ke komputer "teman", misalnya kelompok perdagangan Uni Eropa dan mitra kerja anti-terorisme, seperti Arab Saudi, India, dan Pakistan. Dahsyat, bukan?

Menurut Voice of America edisi 15 Januari 2014, New York Times juga menyatakan sejauh ini tidak ada bukti NSA memasang perangkat lunak atau menggunakan teknologi frekuensi radio itu di dalam Amerika Serikat. Informasi mengenai rincian upaya operasi pengawasan NSA itu merupakan bagian dari sejumlah dokumen yang dibocorkan oleh mantan analis NSA Edward Snowden.

Snowden kini masih di Rusia setelah mendapakan suaka sementara sejak tahun lalu. Presiden AS Barack Obama akan menyampaikan pidato Jumat, 17 Januari 2014 untuk menguraikan langkah-langkah mereformasi operasi NSA.



Voice of America | Abdul Manan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya