Pelumpuhan Kota Bangkok Tidak Melibatkan Jenderal

Reporter

Senin, 13 Januari 2014 14:48 WIB

Pendemo anti pemerintah membawa poster bertuliskan "Shutdown Bangkok" saat bergabung dengan para pendemo yang sedang memblokade persimpangan jalan utama di Bangkok (13/1). Massa anti pemerintah memblokade jalan-jalan protokol dalam aksi masa besar-besaran untuk menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Bangkok - Pemimpin Komite Reformasi Demokrasi Rakyat (PDRC) Suthep Thaugsuban menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan tentara dalam gerakan pelumpuhan Kota Bangkok. Pernyataan ini untuk membantah pemberitaan sebelumnya yang menyebut adanya jenderal Angkatan Darat yang menjadi pendukung. Suthep memang dikenal sangat dekat dengan sejumlah jenderal militer karena dia pernah memegang komando keamanan saat menjabat Wakil Perdana Menteri pada 2010.

"Tidak ada jenderal di balik operasi Bangkok Shutdown," katanya dalam wawancara dengan televisi BlueSky saat memimpin pengunjuk rasa dari Jalan Ratchadamnoen menuju persimpangan Ratchaprasong, Senin, 13 Januari 2014.

Ditanya soal peran Yingluck yang hanya memantau melalui Departemen Pertahanan, Suthep mengatakan tidak peduli dengan keberadaan Yingluck karena menganggapnya sudah tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Dia meminta maaf kepada warga Bangkok atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah dan meminta mereka berkorban untuk negara. "Saya sekarang memimpin massa untuk unjuk rasa di beberapa titik. Warga bisa bergabung di salah satu titik yang mereka inginkan," kata Suthep .

Sathit Wongnongtoey, anggota PDRC, mengatakan sampai para pengunjuk rasa PDRC mencapai tujuh titik utama sasaran pengujuk rasa, tentara akan terus mengawal aksi itu. "Pengamanan ini akan memberikan jaminan pengunjuk rasa tidak akan lagi diserang," katanya.

BANGKOK POST | EKO ARI

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya