Kaos Merah Siap Lawan Pelumpuhan Bangkok  

Reporter

Jumat, 10 Januari 2014 16:26 WIB

Seorang anggota kelompok Kaos Merah mengibarkan bendera Thailand di Bangkok, Thailand (3/4). AP Photo/Sakchai Lalit

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok kaos merah--sebutan bagi pendukung Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra--akan mengadakan aksi unjuk rasa di berbagai lokasi pada Sabtu dan Ahad, 11 dan 12 Januari 2014. Ini merupakan aksi tandingan bagi gerakan demonstran anti-pemerintah yang akan melumpuhkan (shutdown) Ibu Kota Bangkok pada Senin, 13 Januari 2014.

Pemimpin utama kaos merah, Thida Thavornseth, mengecam pemimpin gerakan oposisi Suthep Thaugsuban atas tuduhan fitnah. Sebelumnya, Suthep menuding kaos merah membayar 3.000 bath atau sekitar Rp 1 juta per demonstran. Thida mengatakan, Suthep juga telah berulang kali mengecam kelompoknya sebagai kelompok kekerasan yang terlibat dalam kerusuhan di negara itu.

Adapun Vorachai Hema, mantan anggota majelis rendah Partai Pheu Thai, partai penguasa, mengatakan akan memimpin orang-orang di pinggiran Provinsi Samut Prakan untuk menggelar demonstrasi di Balai Provinsi Samut Prakan pada 12 Januari 2014.

Komedian Yoswaris Chuklom juga akan menggelar aksi di stasiun satelit ThaiCom di Nonthaburi pada Ahad, 12 Januari 2014, sebelum bergeser ke pasar sentral.

Vorachai mengatakan, kaos merah juga siap mengelar aksi tandingan di Chiang Mai, Ubon Ratchthani, Khon Kaen, dan Ayutthaya. Namun mereka tidak menggelar aksi di Bangkok.

Ia mengatakan, gerakan anti-pemerintah Komite Rakyat Demokratik untuk Reformasi (PDRC), yang sekretaris jenderalnya adalah Suthep, telah mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat.

Vorachai meminta mahasiswa, pengusaha, dan orang-orang yang tidak setuju dengan aksi penutupan Bangkok berkumpul di delapan tempat utama di Ibu Kota, termasuk di Monumen Kemenangan, Asoke, Silom-Saladaeng, Ratchprasong, Pathumwan, The Mall Bangkapi, The Mall Tha Phra, dan Imperial Lat Prao.

THE NATION | EKO ARI


Berita Lainnya
Terjebak Es, Dua Kapal Ini Akhirnya Bebas
Enam Mayat Ditemukan di Dekat Kuil Pakistan
Operasi Anti-Narkoba, Brasil Tembak Empat Tersangka
Cina Blokir Situs Guardian

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya