Bentrok, 3 Pekerja Garmen Kamboja Tewas  

Reporter

Jumat, 3 Januari 2014 15:27 WIB

AP/Heng Sinith

TEMPO.CO, Phnom Pehn - Polisi Kamboja bentrok dengan para pekerja garmen yang menggelar aksi unjuk rasa di kawasan pabrik Veng Sreng, Phnom Penh, Jumat, 3 Januari 2014. Pekerja bersenjatakan tongkat, batu, dan bom molotov. Sedangkan polisi membalas dengan tembakan. "Tiga orang tewas dan dua luka-luka," kata Wakil Komisaris Polisi Phnom Penh Chuon Narin, Jumat, 3 Januari 2014.

Seorang pekerja yang berlumuran darah terlihat tergeletak di tanah. Beberapa orang rekannya mengangkat dan membawa pergi para korban dengan sepeda motor.

Aksi demonstrasi ini digelar untuk menuntut upah yang lebih tinggi. Selama tiga dekade ini, kesejahteraan buruh tidak pernah menjadi perhatian pemerintah. Pekerja, yang juga pendukung oposisi, mendesak Perdana Menteri Hun Sen mundur dan menyerukan pemilihan baru dengan tuduhan dugaan kecurangan suara.

Pemimpin oposisi Sam Rainsy mengecam tindakan keras polisi. "Ini merupakan upaya yang tidak dapat diterima. Aksi unjuk rasa dilawan dengan kekerasan," katanya.

Aktivis HAM Chan Soveth dari kelompok hak asasi lokal, yang berada di lokasi, mengatakan sebanyak 10 penyerang terluka parah. Pasukan keamanan menggunakan senapan untuk menindak para penyerang.

Juru bicara Polisi Militer Kheng Tito mengatakan tindakan keras dilakukan setelah sembilan polisi terluka oleh serangan batu dan ketapel. Dia mengatakan dua demonstran ditangkap. "Kami khawatir soal keamanan, jadi kami harus menindak mereka," kata Kheng Tito.

Masalah pengupahan menjadi perselisihan antara industri garmen Kamboja yang memasok merek seperti Gap, Nike, dan H&M. Sektor ini mempekerjakan sekitar 650 ribu orang dan merupakan sumber utama pendapatan asing untuk negara miskin. Para pekerja menuntut kenaikan upah minimum dari yang sekarang mereka terima sebesar US$ 160 atau Rp 1,9 juta per bulan.

Bentrokan terbaru itu terjadi sehari setelah sebuah unit militer khusus ditempatkan menjaga pekerja garmen. Menurut kelompok HAM setempat, tentara terlihat mengacungkan pipa logam, pisau, senapan AK47, ketapel dan tongkat di tempat protes Kamis, 2 Januari 2014.

Liga Kamboja untuk Promosi dan Pembelaan Hak Asasi Manusia menuding penggunaan unit komando militer khusus itu belum pernah terjadi sebelumnya serta merupakan sinyal taktik baru yang dilaksanakan otoritas untuk membatalkan gerakan protes.

Ada unjuk rasa sehari-hari di Phnom Penh terhadap pemerintah Hun Sen baru-baru ini, dengan perkiraan 20 ribu orang atau lebih pendukung oposisi turun ke jalan pada hari Minggu. Partai oposisi telah memboikot parlemen sejak pemilihan Juli disengketakan.

CHANNEL NEWS ASIA | EKO ARI




Berita terkait

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

7 September 2017

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta semua warga asing tidak iri dirinya menjadi perdana menteri terlama di dunia.

Baca Selengkapnya

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

21 Juli 2017

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

Khim Hang, wanita Kamboja berusia 74 tahun ini percaya anak sapi itu adalah reinkarnasi suaminya yang wafat setahun lalu

Baca Selengkapnya

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

11 Mei 2017

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengancam perang saudara akan terjadi jika partainya tidak menang pemilu.

Baca Selengkapnya

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

29 April 2017

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

Selebritas Kamboja ini dilarang tampil selama setahun gara-gara terlalu seksi.

Baca Selengkapnya

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

28 Maret 2017

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

Pemerintah Kamboja mengeluarkan aturan larangan ekspor air susu ibu (ASI) dan menghentikan pengirimannya ke perusahaan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

25 Februari 2017

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

Seorang pria di Kamboja dihukum 2 tahun penjara gara-gara mengancam akan membunuh pemimpin negara itu lewat Facebook.

Baca Selengkapnya

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

14 Februari 2017

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

Pengadilan AS mengeluarkan surat paksa (subpoena) agar Chevron membuka rekaman CCTV tentang tewasnya aktivis Kamboja, Kem Ley.

Baca Selengkapnya

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

10 Februari 2017

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

Dengan moto "Mengantar Anda berkeliling bersama pengendara muda dan cantik," Moto Girl Tour kini menjadi salah satu usaha wisata di Kamboja

Baca Selengkapnya

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

7 Januari 2017

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

Dua perusahaan Cina sepakat membangun menara kembar 133 lantai atau 560 meter di Phnom Penh.

Baca Selengkapnya

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

23 November 2016

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

Pengadilan Kamboja yang didukung PBB membatalkan banding oleh dua mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea dan Khieu Samphan.

Baca Selengkapnya