Cap Teroris Dituding Cara Mesir Habisi Al-Ikhwan  

Reporter

Kamis, 26 Desember 2013 17:09 WIB

Para pendukung Ikhwanul Muslimin di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir (21/6). REUTERS/Suhaib Salem

TEMPO.CO, Kairo - Mesir telah menetapkan Al-Ikhwan al-Muslimun sebagai kelompok teroris. Bahkan, pemerintah akan menerapkan hukum terorisme bagi siapa saja yang terlibat, membantu keuangan, dan menyebarkan kegiatan Al-Ikhwan mulai Rabu, 25 Desember 2013.

Muhamed Toson, anggota Al-Ikhwan, menilai cara itu digunakan pemerintah sementara Mesir yang didukung militer untuk membunuh lawan-lawan politiknya. "Mereka ingin Al-Ikhwan mati," katanya seperti dikutip laman Al-Ahram, Kamis, 26 Desember 2013.

Dia membantah tuduhan pemerintah yang menyebut Al-Ikhwan terlibat dan sering berlatih kekerasan. Menurut dia, tuduhan itu telah menjadi pukulan bagi upaya rekonsiliasi nasional setelah militer mengkudeta pemerintahan Presiden Muhamed Mursi pada 3 Juli lalu. "Keputusan itu akan merusak rekonsiliasi nasional," katanya.

Keputusan pemerintah Mesir itu dibacakan Wakil Perdana Menteri Hossam Eissa melalui stasiun televisi al-Masriaya, Rabu waktu setempat. Penetapan dilakukan setelah aksi bom menghantam kantor polisi di Mansoura, Sungai Nil, Selasa lalu.

Sebanyak 14 orang tewas dan melukai 140 orang. Insiden ini masih dalam penyelidikan kepolisian setempat. Padahal kelompok afiliasi Al-Qaidah yang berbasis di Sinai, Ansar Beit al-Maqdis, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Pro dan kontra mewarnai penetapan ini. Gamal Salama, seorang profesor ilmu politik di Canal Suez University, mengatakan rekonsiliasi dengan kelompok teroris tidak relevan. "Langkah untuk menyatakan itu sebagai kelompok teroris adalah permintaan masyarakat," kata Salama. Ia juga tak yakin pemerintah memiliki kekuatan dan alat untuk melaksanakan keputusan tersebut.

Sebaliknya, Hany el-Gamal, Direktur Kanana Center for Political and Strategic Studies, mengatakan keputusan pemerintah datang dalam waktu yang tepat terutama setelah serangan mematikan di Mansoura. "Jika pemerintah tidak mengambil langkah tersebut, seluruh transisi roadmap akan terkena dampak negatif," katanya. Dia mencontohkan kekhawatiran tentang partisipasi publik dalam referendum yang akan datang.

XINHUA | EKO ARI

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya