Pneumonia Intai Pengungsi Haiyan  

Reporter

Sabtu, 23 November 2013 11:23 WIB

Warga korban topan Haiyan beristirahat di dalam Gereja Katolik yang rusak di pusat kota Tacloban, Filipina (14/10). Presiden Filipina Benigno Aquino di bawah tekanan pada hari Kamis untuk mempercepat distribusi makanan, air dan obat-obatan kepada korban. REUTERS/Bobby Yip

TEMPO.CO, Tacloban – Sejumlah korban yang selamat dari terjangan topan Haiyan yang melanda Filipina dua pekan lalu mulai mendapatkan masalah baru. Setelah sebelumnya sempat dilaporkan kesulitan mendapatkan bantuan, kini mereka mulai terkena pneumonia.

Dalam sebuah wawancara dengan reporter New York Times pada hari Jumat, 22 November 2013, seorang pejabat Departemen Kesehatan Filipina mengatakan, infeksi saluran pernapasan akut, termasuk pneumonia, adalah masalah kesehatan tunggal dan terbesar yang muncul sejak topan melanda wilayah ini.

Ratusan ribu orang telah kehilangan rumah yang akhirnya memaksa mereka tinggal di tempat pengungsian seadanya. Struktur sederhana ini tentunya tidak cocok untuk hujan yang deras dan pergantian cepat dari angin dingin ke teriknya matahari.

Dr Jim Bernadas, kepala petugas kesehatan di Pulau Leyte, yang merupakan pulau dengan kerusakan terparah, menjelaskan, infeksi saluran pernapasan ini berkaitan dengan kurang luasnya tempat pengungsian. Oleh sebab itu, ia berharap akan ada lebih banyak tenda penampungan yang bisa disalurkan kepada para pengungsi.

Pneumonia memang akan menjadi momok bagi setiap tempat pengungsian. Selain memperluas penampungan, tim medis berharap kebutuhan pengungsi akan air bersih dan gizi juga bisa terpenuhi. Hal ini bisa mencegah penyebaran lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Pengungsi juga harus mampu menjaga daya tahan tubuhnya karena bantuan pakaian masih minim. Kebanyakan pengungsi hanya memiliki satu pakaian yang melekat di badan. Saat mereka kehujanan, pakaian itu tetap melekat hingga akhirnya kering dengan sendirinya.

Adapun sejumlah tim medis kembali mengeluhkan kurangnya antibiotik. Sering kali mereka harus meminta kepada tim medis lainnya. Penyaluran antibiotik dari pemerintah Filipina dinilai lambat dan terlalu sedikit.

ANINGTIAS JATMIKA | NY TIMES




Topik Terhangat
Penyadapan Australia | Vonis Baru Angelina | Adiguna Sutowo | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi




Terpopuler
Ini Dia Orang Indonesia Paling Tajir
Disebut Bintang Porno, Marty: Mereka Putus Asa
Daftar Lengkap 50 Orang Indonesia Paling Kaya
Perlu Berapa Jam untuk Membobol Situs Australia?

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya