Hendropriyono: Ibu Negara Sasaran Empuk Penyadapan  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 22 November 2013 07:32 WIB

Sejumlah massa dari elemen gabungan saat melakukan aksi demo di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia, Jakarta (21/11). Dalam Aksinya massa menuntut Pemerintah Australia meminta maaf terkait kasus penyadapan terhadap sejumlah pejabat tinggi Indonesia. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal (Purnawirawan) Abdullah Makhmud Hendropriyono mengaku penyadapan adalah pekerjaan 24 jam sehari yang dia lakukan ketika masih menjabat Kepala Badan Intelijen Negara. Saat itu, dia menyadap banyak pemegang kebijakan atau orang berpengaruh di negara lain.

"Penyadapan dilakukan ke orang yang level tinggi yaitu ke presiden. Kalau istri presiden lebih berpengaruh, ya dia disadap juga. Dia sasaran empuk," kata Hendro kepada Tempo saat ditemui di rumahnya di daerah Senayan, Jakarta, Kamis, 21 November 2013. (Baca juga : Abbott Terima Surat SBY Pagi Ini)

Saat menyadap, Hendro mendapatkan seluruh isi percakapan si target. Setiap menjelang pagi, dia buru-buru menyelesaikan pekerjaan memilah percakapan untuk diberikan kepada user--orang yang menggunakan jasa Hendro yang bisa saja adalah presiden.

"Setiap pagi saya melapor kepada presiden soal perkembangan penyadapan terkini. Hasil sadapan biasanya tercantum dalam dua lembar kertas saja. Isinya, data siapa yang disadap, kapan, dan apa percakapannya," kata Hendro. (Baca juga : Disebut Bintang Porno, Marty: Mereka Putus Asa)

Hendro juga mengakui banyak usaha penyadapan yang dilakukan intelijen negara lain terhadap Indonesia. Ketika Megawati Soekarnoputri masih Presiden RI, usaha penyadapan terus-menerus datang. "Banyak sekali yang berusaha menyadap Ibu Mega. Semua kami blok," kata dia.

Isu penyadapan belakangan jadi ramai. Isu itu bermula dari laporan penyadapan Australia terhadap Indonesia yang dimuat di harian Sydney Morning Herald pada 31 Oktober 2013. Harian itu memberitakan tentang keberadaan dan penggunaan fasilitas penyadapan di Kedutaan Besar Australia di Jakarta dan negara-negara lain. Laporan juga menyebutkan penggunaan fasilitas penyadapan di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. (Baca juga : Travel Warning, Australia Singgung Bali dan Corby)

Laporan terkini dari lansiran media berita Australia itu menyebutkan bahwa penyadapan dilakukan Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama 15 hari pada Agustus 2009. Selain terhadap SBY, penyadapan juga dilakukan terhadap Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, dan sejumlah menteri. Semua laporan itu didasari oleh bocoran dokumen dari mantan intelijen AS, Edward Snowden. (Baca juga : Penyadapan, Tifatul Minta Operator Cek Jaringan)

MUHAMAD RIZKI


Berita Terpopuler :
Angelina Sondakh dan 'Rahasia' di Tangannya
Hacker Indonesia Lumpuhkan Situs Polisi Australia
Hukuman Angelina Sondakh Diperberat, KPK Girang
Harta Angelina Sondakh yang Janggal
Sebut Marty Bintang Porno, Mark Textor Minta Maaf

Berita terkait

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

5 Maret 2024

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.

Baca Selengkapnya

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

4 Maret 2024

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.

Baca Selengkapnya

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance

Baca Selengkapnya

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

17 Juni 2023

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.

Baca Selengkapnya

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

28 Maret 2023

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail

Baca Selengkapnya

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

1 Maret 2023

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.

Baca Selengkapnya

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

28 Desember 2022

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

30 September 2022

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

Pada kasus Social Spy WhatsApp, puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi.

Baca Selengkapnya