Iran Siap Hadapi Perang Pesawat tanpa Awak  

Reporter

Jumat, 22 November 2013 07:14 WIB

Pesawat Drone Amerika. Wired.com

TEMPO.CO, Teheran - Israel tengah ketar-ketir. Awal pekan ini, Iran mengumumkan unmanned aerial vehicle (UAV) alias pesawat tanpa awak atau drone terbaru mereka. Pesawat tak berawak yang diberi nama Fotron itu diklaim mempunyai kemampuan menjangkau sebagian besar Timur Tengah, dan yang paling ditakutkan Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk wilayah Israel.

Kemampuan Iran dalam membangun drone cukup mengkhawatirkan banyak pihak, terutama Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Sanksi yang dijatuhkan kepada Teheran sejak 2006 berdasarkan kekhawatiran negara-negara Barat jika mereka mengembangkan program senjata nuklir ternyata tidak menghalangi negara itu mengembangkan persenjataannya.

“Pesawat ini sukses menjalankan uji coba sekaligus menunjukkan bahwa sanksi internasional bukan halangan untuk kemajuan industri pertahanan Iran,” kata Menteri Pertahanan Iran Mohammad Dehgan. Ia mengatakan Fotron bisa menjalankan misi pengintaian atau melakukan serangan dengan menembakkan peluru kendali udara ke darat. Kabarnya, drone ini dipersenjatai dengan rudal Sadid-1.

Tak ada yang tahu pasti berapa jumlah drone, baik hanya untuk pengintaian maupun untuk serangan, yang dimiliki Iran. Data International Institute for Strategic Studies (IISS) menyebutkan, Iran diketahui hanya memiliki drone jenis Mohajer 4. Namun data lain menyatakan Teheran sudah memiliki teknologi pesawat tanpa awak ini sejak tiga tahun lalu. Mereka memiliki Karrar (Agustus 2010), Haazem (September 2012), Shahed-129 (September 2013), dan Yasseer (September 2013).

Penggunaan pesawat tanpa awak kini menjadi tren di beberapa negara. Namun hanya Amerika (dalam operasi memberantas Al-Qaidah di Pakistan, Yaman, Somalia, dan Afganistan), Israel (saat menyerang Hizbullah di Libanon dan Hamas di Gaza), serta Inggris (di Afganistan) yang menggunakan drone untuk serangan militer.

Sejauh ini, Amerika masih memimpin, baik dari sisi jumlah maupun kecanggihan drone. Diperkirakan Negeri Abang Sam memiliki sekitar 7.000 unit drone, sebagian tidak bersenjata. Angkatan Udara tidak menyebutnya sebagai unmanned aerial vehicle (UAV),tetapi remotely piloted aircraft (RPA). Sebab, drone tetap saja dikendalikan manusia.

Philip Finnegan, direktur analisis perusahaan di Teal Group, sebuah perusahaan yang melacak pertahanan dan pasar kedirgantaraan, mengatakan bahwa pengeluaran global untuk penelitian dan pengadaan drone selama satu dekade terakhir diperkirakan lebih dari US$ 94 miliar, termasuk US$ 9 miliar khusus untuk RPA.

PW Singer dari Brookings Institution dalam buku terbitan 2009 berjudul Wired for War menyebutkan, kemampuan mengintai, ketepatan sasaran, biaya yang lebih rendah, dan—yang terpenting—mengurangi risiko kehilangan personel menjadi alasan drone menjadi populer. Diperkirakan total ada 50 negara yang mengembangkan atau membangun drone di seluruh dunia. “Dunia tengah mengembangkan teknologi yang paling menakutkan,” kata Dennis M. Gormley, peneliti senior di University of Pittsburgh dan penulis buku Missile Contagion.

BBC | WASHINGTON POST | AL-JAZEERA

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya