TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang berbeda di tampilan utama halaman jejaring sosial Facebook sejak tiga hari terakhir. Di bagian paling atas linimasa setiap pengguna Facebook, terdapat tab donasi untuk para korban bencana topan Haiyan di Filipina. Tab itu berisi ajakan kepada pengguna Facebook untuk menyumbang uang sebesar Rp 100 ribu ke dua lembaga kemanusiaan internasional, yakni Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
"Semua sumbangan akan dimasukan ke jaringan global Palang Merah dan Bulan Sabit Merah," tulis administrator pada tab sumbangan Facebook pada Sabtu, 16 November 2013. Di bawah tulisan tersebut terdapat tombol donasi bertuliskan sumbangkan Rp 100 ribu yang jika diklik akan memunculkan tampilan berupa persetujuan pengguna Facebook untuk memberikan donasi.
Pemberian donasi bisa menggunakan akun kartu kredit maupun debit Visa dan MasterCard. Pengguna kemudian tinggal memasukan data kartu kredit atau debit mereka untuk memberikan sumbangan.
Pada Rabu, 13 November 2013 lalu, Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional bersepakat dengan Facebook untuk menggalang donasi bagi korban bencana topan Haiyan di Filipina. Situs jejaring sosial ini memberikan ruang secara gratis di halaman situs mereka untuk saluran donasi ke dua lembaga itu.
"Ini merupakan penggalangan donasi terbesar yang pernah dilakukan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional di situs jejaring sosial," kata juru bicara Palang Merah Internasional Laura Howe seperti ditulis Washington Post.
Hingga Jumat kemarin, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan jumlah korban tewas akibat bencana alam ini telah mencapai 4.460 jiwa. Namun pemerintah Filipina membantahnya dengan mengatakan jumlah korban tewas baru mencapai 2.500 jiwa. Topan Haiyan atau disebut juga Yolanda melanda kawasan Tacloban di Filipina pekan lalu. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi akibat badai yang tingkat kerusakannya mirip tsunami yang melanda Aceh pada 2005.
Berita terkait
Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh
21 Agustus 2017
Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.
Baca SelengkapnyaDuh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh
27 Juli 2017
Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.
Baca SelengkapnyaMelukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops
8 Juli 2017
Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis
Baca SelengkapnyaFilipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat
27 Juni 2017
Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi
29 Mei 2017
Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.
Baca SelengkapnyaLelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita
28 Mei 2017
Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.
Baca SelengkapnyaSituasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI
27 Mei 2017
Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.
Baca SelengkapnyaGereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS
25 Mei 2017
Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.
Baca SelengkapnyaMelawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi
25 Mei 2017
Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.
Baca SelengkapnyaIni Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi
24 Mei 2017
Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.
Baca Selengkapnya