Suara Tembakan Batalkan Pemakaman Korban Haiyan  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 14 November 2013 20:00 WIB

Sejumlah kantong mayat yang berisi korban topan Haiyan yang melanda Filipina, ditumpuk menjadi satu untuk dikubur secara massal di kota Tacloban, Filipina, (14/11). REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Tacloban - Serentetan tembakan memaksa tim penyelamat membatalkan pemakaman massal korban topan Haiyan. Sebelumnya, otoritas berwenang memutuskan untuk menguburkan korban secara massal karena kehabisan kantong jenazah, sementara mayat yang harus segera dievakuasi terlalu banyak.

Lubang pemakaman telah disiapkan. "Truk penuh mayat mulai bergerak, namun beberapa penembakan membuat kami mengurungkan pemakaman," kata Wali Kota Tacloban, Alfred Romualdez.

Di Kota Alangalang, 17 kilometer dari Tacloban, warga mulai kekurangan bahan makanan. Mereka menjarah toko-toko dan gudang mencari bahan pangan. Delapan orang dikabarkan tewas saat menjarah gudang beras. "Salah satu dinding gudang ambruk dan delapan orang tewas seketika," kata Otoritas Pangan Nasional, Rex Estoperez.

Di Tacloban, warga bergegas meninggalkan kotanya yang berubah menjadi kota mati. "Semua orang panik," kata Kapten Emily Chang, seorang dokter angkatan laut, yang membuka rumah sakit lapangan di bandara. "Mereka mengatakan tidak ada makanan, tidak ada air. Semua berlari kemari, menunggu pesawat menerbangkan mereka keluar dari Tacloban."

Filipina Airlines menyatakan menerbangkan enam pesawat sehari, masing-masing dengan 75 kursi.

Chang menyatakan obat-obatan, termasuk antibiotik, sudah makin menipis jumlahnya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, banyak pasien dengan luka terbuka yang perlu ditangani. Di sisi lain, mereka harus berjuang untuk mencegah wabah penyakit yang disebabkan oleh kondisi sanitasi yang buruk dan kurangnya air minum.

PBB memperkirakan 10 ribu orang mungkin telah tewas di Tacloban saja. Gelombang setinggi 5 meter menghantam wilayah ini dan menyapu ratusan rumah di dataran rendah.

Sekretaris Kabinet Rene Almendras mengakui pemerintah kewalahan dengan banyaknya mayat. "Alasan evakuasi mayat dihentikan karena kami kehabisan kantong jenazah," katanya.

SKY NEWS | TRIP B

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya