TEMPO.Co, Manila - Beberapa jam sebelum penerbangannya ke kampung halaman di Tacloban, kota utama yang dihantam topan Haiyan, Mikkoy Tampil, seorang pekerja Filipina di Dubai, mengatakan bahwa dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan saat tiba di daerah asalnya itu.
Tampil telah mencoba menghubungi istri dan anak gadisnya. Kedua anggota keluarganya itu tinggal di sebuah hotel di kota ketika topan Haiyan menghantam wilayah tersebut sehingga menimbulkan tanah longsor pada Jumat, 8 November 2013.
"Kejadian itu berlangsung lima hari sejak saya berbicara dengan mereka (istri dan anaknya)," kata Tampil. "Kami semua butuh doa."
Pemerintah Uni Emirat Arab, Senin, 11 November 2013, mengatakan, negaranya akan mengirimkan bantuan sejumlah US$ 10 juta (sekitar Rp 115 miliar) kepada korban topan di Filipina.
"Komunitas internasional harus berdiri besama-sama di saat seperti ini dan memberikan bantuan. Dengan bantuan ini, pemerintah Uni Emirat Arab menegaskan solidaritasnya yang mendalam atas musibah bencana alam di Filipina ini," demikian bunyi pernyataan Uni Emirat Arab seperti disiarkan kantor berita WAM.
Rizalina Reposo, seorang pekerja Filipina lain di Dubai, mengatakan kepada Al Arabiya News, "Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah Uni Emirat Arab yang memberikan bantuan kepada Filipina. Saya berharap bantuan itu jatuh ke tangan orang-orang yang tepat."
Reposo kehilangan paman, bibi, dan dua sepupunya akibat topan. Keluarganya yang masih hidup mencari lima anggota keluarga lainnya yang hilang. Mereka dikhawatirkan meninggal.
Kirby Fajardo, warga Filipina yang bekerja di Abu Dhabi, berkata kepada Al Arabiya News, "Saya berharap dengan bantuan keuangan ini mereka dapat menemukan keluarga kami dan menyediakan makanan serta tempat tinggal sementara kepada keluarga kami yang selamat." Hingga saat ini Fajardo tidak bisa menghubungi keluarganya.
Duta besar Filipina untuk Uni Emirat Arab, Grace Princesa, mengatakan kepada Al Arabiya, "Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Uni Emirat Arab yang memberikan dukungan kepada kami dalam masa yang sulit ini."
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita terkait
Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh
21 Agustus 2017
Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.
Baca SelengkapnyaDuh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh
27 Juli 2017
Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.
Baca SelengkapnyaMelukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops
8 Juli 2017
Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis
Baca SelengkapnyaFilipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat
27 Juni 2017
Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi
29 Mei 2017
Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.
Baca SelengkapnyaLelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita
28 Mei 2017
Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.
Baca SelengkapnyaSituasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI
27 Mei 2017
Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.
Baca SelengkapnyaGereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS
25 Mei 2017
Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.
Baca SelengkapnyaMelawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi
25 Mei 2017
Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.
Baca SelengkapnyaIni Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi
24 Mei 2017
Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.
Baca Selengkapnya