Korban Topan Haiyan Dapat Bantuan UEA  

Reporter

Selasa, 12 November 2013 17:01 WIB

Penduduk antre untuk mendapatkan pengobatan atau makanan di bandara Tacloban, Filipina, (11/11). Topan Haiyan memporak-porandakan Filipina, menewaskan sedikitnya 10 ribu orang dan ribuan orang kehilangan rumah. AP/Bullit Marquez

TEMPO.Co, Manila - Beberapa jam sebelum penerbangannya ke kampung halaman di Tacloban, kota utama yang dihantam topan Haiyan, Mikkoy Tampil, seorang pekerja Filipina di Dubai, mengatakan bahwa dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan saat tiba di daerah asalnya itu.

Tampil telah mencoba menghubungi istri dan anak gadisnya. Kedua anggota keluarganya itu tinggal di sebuah hotel di kota ketika topan Haiyan menghantam wilayah tersebut sehingga menimbulkan tanah longsor pada Jumat, 8 November 2013.

"Kejadian itu berlangsung lima hari sejak saya berbicara dengan mereka (istri dan anaknya)," kata Tampil. "Kami semua butuh doa."

Pemerintah Uni Emirat Arab, Senin, 11 November 2013, mengatakan, negaranya akan mengirimkan bantuan sejumlah US$ 10 juta (sekitar Rp 115 miliar) kepada korban topan di Filipina.

"Komunitas internasional harus berdiri besama-sama di saat seperti ini dan memberikan bantuan. Dengan bantuan ini, pemerintah Uni Emirat Arab menegaskan solidaritasnya yang mendalam atas musibah bencana alam di Filipina ini," demikian bunyi pernyataan Uni Emirat Arab seperti disiarkan kantor berita WAM.

Rizalina Reposo, seorang pekerja Filipina lain di Dubai, mengatakan kepada Al Arabiya News, "Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah Uni Emirat Arab yang memberikan bantuan kepada Filipina. Saya berharap bantuan itu jatuh ke tangan orang-orang yang tepat."

Reposo kehilangan paman, bibi, dan dua sepupunya akibat topan. Keluarganya yang masih hidup mencari lima anggota keluarga lainnya yang hilang. Mereka dikhawatirkan meninggal.

Kirby Fajardo, warga Filipina yang bekerja di Abu Dhabi, berkata kepada Al Arabiya News, "Saya berharap dengan bantuan keuangan ini mereka dapat menemukan keluarga kami dan menyediakan makanan serta tempat tinggal sementara kepada keluarga kami yang selamat." Hingga saat ini Fajardo tidak bisa menghubungi keluarganya.

Duta besar Filipina untuk Uni Emirat Arab, Grace Princesa, mengatakan kepada Al Arabiya, "Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Uni Emirat Arab yang memberikan dukungan kepada kami dalam masa yang sulit ini."

AL ARABIYA | CHOIRUL

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya