Snowden: Program Pengintaian NSA Merugikan AS

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 13 Oktober 2013 22:35 WIB

Edward Snowden. AP/The Guardian

TEMPO.CO, Moskow - Whistleblower Amerika Serikat, Edward Snowden, menilai program pengintaian massal yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat terhadap saluran telepon dan internet di seluruh dunia membuat orang kurang aman.

Dalam klip video pendek yang diposting oleh situs WikiLeaks pada hari Jumat, 11 Oktober 2013, Snowden mengatakan bahwa pengawasan massal oleh NSA "menempatkan kita pada risiko berkonflik dengan pemerintah kita sendiri."

Sebuah pengadilan AS telah mendakwa Snowden dengan pelanggaran Undang-Undang Spionase, karena mengungkapkan program pengintaian yang dilakukan oleh badan intelijen AS, National Security Agency (NSA).

"Mereka merugikan perekonomian kita. Mereka merugikan negara kita. Mereka membatasi kemampuan kita untuk berbicara, berpikir, hidup dan menjadi kreatif, memiliki hubungan dan berafiliasi dengan bebas," kata Snowden .

Video ini merupakan pernyataan pertama Snowden sejak 12 Juli, ketika mantan analis NSA ini muncul di bandara Moskow. Ia meminta suaka kepada Rusia, yang dikabulkan 1 Agustus. Keputusan Rusia itu memicu ketegangan dengan Amerika Serikat.

Snowden mengatakan, pemerintah AS "tidak mau mengadili para pejabat tinggi yang berbohong kepada Kongres dan negara di depan kamera, tetapi mereka tidak berhenti untuk mengganggu seseorang yang mengatakan kebenaran kepada mereka."

Dalam sebuah catatan yang menyertai video itu, WikiLeaks mengatakan, pernyaan Snowden itu disampaikan Rabu 9 Oktober 2013 di Moskow saat ia menerima Sam Adams Award, yang diberikan setiap tahun oleh sekelompok pensiunan petugas intelijen AS. Sam Adams adalah analis dinas intelijen Central Intelligence Agency (AS) selama Perang Vietnam yang menuduh militer AS sengaja meremehkan kekuatan musuh untuk tujuan politik.

Empat mantan pejabat pemerintah AS yang ikut dalam upacara itu mengatakan kepada kantor berita Associated Press, Kamis 10 Oktober 2013, bahwa Snowden sudah menyesuaikan diri dengan kehidupan di Rusia dan mengatakan mereka melihat tidak ada bukti bahwa ia berada di bawah kendali dari badan intelijen negara itu. Tapi mereka menolak untuk mengatakan di mana mereka bertemu dengan Snowden atau di mana ia tinggal.

Guardian | Abdul Manan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya