Kepala MI5: Info Snowden 'Kado' bagi Teroris  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 10 Oktober 2013 11:49 WIB

Pembocor data intelijen Amerika Edward Snowden menunduk saat mengadakan pertemuan tertutup dengan beberapa aktivis HAM dan pejabat negara di bandara Moskow, Rusia (12/7). Ia sudah terjebak di zona transit bandara ini sejak 23 Juni. (AP Photo/Human Rights Watch, Tanya Lokshina)

TEMPO.CO, London - Pembocoran rahasia oleh Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), tak hanya membahayakan keamanan dalam negeri AS tapi juga dunia. Hal ini diungkapkan bos Dinas Rahasia Inggris (MI5), Andrew Parker. "Dia memberi kelompok teroris seperti Al-Qaeda 'hadiah' yang mereka butuhkan untuk menghindari kami dan serangan yang akan kami lakukan," katanya.

Parker mengatakan, informasi yang diberikan oleh Snowden, yang antara lain untuk surat kabar Inggris The Guardian, merupakan ancaman khusus bagi aparat keamanan di mana pun yang berjuang membendung aksi terorisme. "Di dalamnya berisi rincian kemampuan kita untuk melawan mereka, dan semua diberikan gratis pada mereka," katanya.

Berbicara di Royal United Services Institute, London, Parker menunjukkan statistik dari ancaman terorisme yang dihadapi oleh Inggris. Fakta yang kasat mata, kata dia, adalah bahwa sejak 11 September 2001 sampai akhir Maret tahun ini, 330 orang telah dikirim ke penjara karena terkait aksi terorisme. "Setiap tahun berhasil digagalkan sekali atau dua kali aksi teroris dalam skala masif," tambahnya.

Snowden, kini tinggal di Rusia, mengklaim bahwa dia telah menyebarluaskan sebanyak 58 ribu informasi rahasia, antara lain yang mengekspos pengawasan rahasia oleh negara atas publik AS. Dinas intelijen AS dan Inggris sama-sama membantah bahwa kebocoran informasi ini merupakan bagian dari kepentingan publik, dan sebaliknya menyebut informasi itu 'menyediakan sebuah buku pegangan bagi teroris untuk menghindari deteksi'.

"Undang-undang mengharuskan bahwa kami hanya mengumpulkan dan mengakses informasi yang kita benar-benar perlukan untuk melaksanakan tugas kami. Namun publik samar-samar menerjemahkannya bahwa kami memantau semua orang dan semua komunikasi mereka, browsing sesuka hati tentang kehidupan pribadi publik untuk apa pun yang terlihat menarik. Itu semua omong kosong," katanya.

Ia menyatakan, mencari tahu seorang individu tidak sama dengan mengetahui segala sesuatu tentang mereka. "Berada dalam pengawasan radar kami tidak selalu berarti berada di bawah 'mikroskop' kami. Realitas kerja intelijen dalam prakteknya adalah bahwa kita hanya fokus pada pengganggu paling intens pada sejumlah kecil kasus," katanya.


INDEPENDENT | TRIP B




Berita populer
Inilah Sebagian Gurita Bisnis Adik Ratu Atut
Kecurangan Akil Mochtar di Pilkada Mulai Diungkap
Jawara, Ulama, dan Golkar dalam Dinasti Ratu Atut
Adik Prabowo Tolak Rp 500 Miliar dari Jokowi

Berita terkait

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

20 Agustus 2017

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.

Baca Selengkapnya

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

4 Agustus 2017

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang

Baca Selengkapnya

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

29 Juli 2017

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal

Baca Selengkapnya

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

27 Juli 2017

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

22 Juli 2017

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

21 Juli 2017

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.

Baca Selengkapnya

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

17 Juli 2017

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

7 Juli 2017

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

Baca Selengkapnya