Amerika 'Shutdown', Misi ke Mars Tetap Berjalan  

Reporter

Selasa, 8 Oktober 2013 06:00 WIB

Foto bebatuan dan permukaan tanah Planet Mars yang diambil kendaraan penjelajah Curiosity NASA. REUTERS/NASA/JPL-Caltech/MSSS

TEMPO.CO, Colorado -- Di tengah semua keraguan dan ketidakpastian dari penghentian layanan pemerintahan (shutdown) Amerika Serikat, setidaknya ada satu kabar baik. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana tetap mengirimkan wahana pengorbit menuju Planet Mars pada 18 November mendatang sesuai waktu yang telah dijadwalkan.

Awalnya, rencana ini dianggap akan dibatalkan menyusul dibekukannya anggaran NASA setelah Pemerintah Federal Amerika Serikat menghentikan layanan pemerintahannya karena masalah undang-undang anggaran yang belum disetujui. Tapi ternyata, menurut pimpinan investigasi Maven, Bruce Jakosky dari University of Colorado, Amerika Serikat, anggaran US$ 650 juta untuk misi pengorbitan Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) tetap sesuai rencana.

Jika misi MAVEN tidak jadi terlaksana, itu berarti menunda seluruh misi hingga awal 2016. Padahal. saat Bumi dan Mars kembali berada dalam jarak yang tepat dan mendukung peluncurannya. Misi ini bertugas menyelidiki bagaimana lapisan atmosfer Mars yang didominasi karbon dioksida telah berubah dari waktu ke waktu dan apa yang telah berubah tersebut dapat mengungkapkan bagaimana kemampuan planet tersebut untuk mendukung kehidupan makhluk hidup.

Meskipun hampir 97 persen karyawan NASA terpaksa dicutikan dari pekerjaannya, telah ditentukan bahwa misi MAVEN memenuhi syarat sebagai keadaan darurat, mengingat pentingnya menyampaikan permasalahan Bumi dan kesempatan Mars sebagai tempat kehidupan.

Selain akan meneliti perubahan atmosfer Mars dari waktu ke waktu hingga hampir hilangnya atmosfer planet tersebut, MAVEN juga akan melihat apa dampak angin Matahari terhadap atmosfer Mars dan juga untuk mengkonfirmasi sumber dari anomali metana yang ditemukan oleh wahana Mars Global Surveyor pada tahun 1999-2004.

Jika Maven diluncurkan sesuai rencana 18 November 2013, maka menurut perkiraan Maven akan tiba di orbit Mars pada 22 September 2014.

THE VERGE | ROSALINA

Baca juga:
Satu Lagi Alasan untuk Mencintai Paus

Dominasi iPhone Mulai Dekati Android

Bikin Petaka, Ubur-ubur Harus Lawan Robot Pembasmi

Tak Menyusui, Induk Gorila Tolak Kelahiran Anaknya

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya