Penulis Novel Thriller Tom Clancy, Meninggal  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Kamis, 3 Oktober 2013 20:52 WIB

Tom Clancy. mashable.com

TEMPO.CO, Baltimore - Penulis novel thriller Tom Clancy, yang memiliki sejumlah buku laris dan menjadi film laris seperti The Hunt for Red October dan Patriot Game, meninggal. Soal ini diumumkan oleh penerbitnya, Penguin Group, Rabu 2 Oktober 2013.

Penguin Group mengatakan, sang penulis meninggal di Baltimore, Selasa 1 Oktober 2013. Pernyataan tertulis dari penerbit ini tidak mencantumkan penyebab meninggalnya pria 66 tahun itu.

Novel Tom Clancy tahun 1984 yang berjudul The Hunt for Red October membuatnya terkenal dan menjadi penulis favorit soal militer Amerika. Sean Connery dan Alec Baldwin menjadi pemain utama saat novel itu diangkat ke layar kaca tahun 1990.

"Menghabiskan waktu dengan Tom Clancy selama syuting adalah bagian terbaik dari pengalaman saya," kata Baldwin, Rabu 3 Oktober 2013. "Tom orang cerdas, penulis hebat dan seorang pria sejati."

Harrison Ford memerankan analis CIA Jack Ryan dalam film Patriot Games dan Clear and Present Danger. Ben Affleck berperan sebagai Jack Ryan untuk film The Sum of All Fears.

"Saya sangat sedih dengan meninggalnya Tom," kata pejabat Penguin Group, David Shanks, yang bekerja dengan Clancy pada setiap novelnya. "Dia adalah seorang penulis yang sempurna, menciptakan thriller modern, dan merupakan salah satu penulis paling visioner saat ini. Saya sangat merindukannya dan ia akan dirindukan oleh puluhan juta pembacanya di seluruh dunia.

Command Authority, buku terakhirnya, dijadwalkan akan diterbitkan oleh Putnam, Desember mendatang. Putnam adalah anak perusahaan Penguin group.

Clancy lahir di Baltimore dan dikenal sebagai penulis thriller yang berfokus pada intrik politik, taktik militer dan teknologi. Sebanyak 17 dari 28 bukunya berada di daftar buku terlaris New York Times. Banyak di antaranya berada di peringkat 1. Novelnya menjadi inspirasi seri video game Rainbow Six, Ghost Recon dan Splinter Cell.

Novel-novelnya membuatnya memperoleh pengikut setia di dalam angkatan bersenjata Amerika Serikat dan luar negeri, dan itu memberinya akses yang sering disebutnya dalam plot buku-bukunya. Namun, dalam wawancara tahun 2003 Clancy mengatakan ia selalu berhati-hati untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia atau sensitif mengenai rincian bagaimana pasukan elite beroperasi.

"Saya tidak akan pernah memutuskan karena alasan komersial untuk memasukkan sesuatu yang membahayakan keamanan nasional kita. Anda tidak bisa melakukan itu, " katanya saat wawancara dengan CNN.

CNN | Abdul Manan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya