Shutdown Amerika, Kawasan Wisata Ini Tetap Buka  

Reporter

Kamis, 3 Oktober 2013 05:48 WIB

Tian Tian, seekor panda penghuni kebun binatang Smithsonian, bersembunyi di balik pohon di Washington, Amerika Serikat, Senin (30/9). Selain Museum Smithsonian, tempat wisata yang haru tutup karena adanya 'shutdown' pemerintahan adalah FDR Memorial, Kennedy Center for the Performing Arts, Library of Congress, Lincoln Memorial, dan National Archives. REUTERS/Gary Cameron

TEMPO.CO, Washington - Kebuntuan pembicaraan anggaran di Amerika Serikat berujung ditutupnya layanan pemerintah federal AS mulai 1 Oktober 2013. Undang-Undang Perlindungan Kesehatan yang diluncurkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, atau kerap disebut Obamacare, membuat pembicaraan Kongres-Senat AS soal anggaran menemui jalan buntu. Akibatnya, banyak fasilitas negara dan layanan umum, termasuk obyek wisata, terpaksa ditutup.

Namun, menurut situs Business Insider, ada beberapa kawasan wisata tetap buka. Berikut ini daftar yang mereka rilis pada Selasa, 1 Oktober 2013.

1. Bureau of Engraving and Printing
Lembaga ini merupakan Peruri-nya AS, yang menawarkan tur wisata untuk melihat proses percetakan uang mulai dari kertas kosong sampai jadi uang dalam dompet. Turnya gratis. Lembaga ini bisa tetap buka karena tak bergantung pada anggaran dari Kongres.

2. Museum Phillips Collection
Ini adalah museum seni modern pertama di AS. Museum ini memajang seni-seni modern buat publik. Rencananya, museum ini juga akan memamerkan koleksi lukisan Vinceent Van Gogh di Washington pekan depan. Museum ini bisa tetap buka karena museum pribadi. Untuk masuk, perlu ongkos US$ 12.

3. The Corcoran Gallery of Art
Ini merupakan museum seni non-pemerintah yang paling signifikan di Washington DC . Museum ini diakui secara internasional dengan koleksi seni modern Amerika bersejarah, mulai dari seni kontemporer, fotografi, lukisan Eropa, patung, dan seni dekoratif. Museum ini tetap buka karena bukan bagian dari pemerintah. Untuk masuk, perlu bayar US$ 10.

4. National Building Museum
Museum ini merupakan lembaga kebudayaan yang ditujukan mengoleksi sejarah bangunan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Selama pemerintah AS shutdown, museum ini menggratiskan bea masuk bagi pegawai pemerintah. Tiket umum harganya US$ 8. Museum ini memang disewa negara atas biaya yang sedang dibahas oleh Kongres. Namun sebenarnya ini punya swasta dan nirlaba.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya