Penutupan Anggaran Pengaruhi Operasi Militer AS

Reporter

Rabu, 2 Oktober 2013 18:07 WIB

Barack Obama. REUTERS/Yuri Gripas

TEMPO.CO, Washington - Memasuki hari kedua kebijakan "shutdown" pemerintahan Amerika Serikat belum menampakkan pengaruhnya pada militer AS, kata sejumlah pejabat Selasa, 1 Oktober 2013. "Namun jika shutdown itu berlanjut, banyak hal yang bakal terpengaruh mulai dari perbaikan kapal (perang) hingga latihan tempur," ungkap mereka seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Menurut mereka, separuh dari 800 ribu karyawan Pentagon -kantor Kementerian Pertahanan AS- pengawai negeri sipil yang tak bisa dibayar sehingga harus dirumahkan.

Mereka mengatakan, akibatnya militer AS akan segera dihadapkan pada masalah isu ketenagakerjaan lantaran tak bisa merekrut warga sipil di bawah program shutdown. Militer sangat membutuhkan keahlian pegawai sipil untuk memelihara logistik dan peralatan. "Dampak ini akan terus berlanjut, " ucap seorang pejabat militer senior yang tak bersedia disebutkan namanya kepada AFP.

Pejabat militer lainnya mengatakan, "Jika shutdown berlanjut maka pekerjaan di galangan kapal dan hanggar pesawat tertunda, beberapa (program) latihan militer akan dilupakan dan pekerjaan administrasi rutin juga diabaikan," ujarnya kepada AFP.

Lembaga Federal AS memerintahkan shutdown (menutup) anggaran yang diajukan Gedung Putih, Senin, 30 September 2013, setelah ditolak Kongres lantaran menabrak batas akhir pengajuan anggaran.

Kejadian serupa pernah berlangsung pada 1995 sehingga menciptakan masalah besar di AS. Paul Eaton, seorang pensiunan Mayor Jenderal Angkatan Darat AS, mengatakan kepada AFP, akibat kebijaksanaan shutdown, saat itu dia dihadapkan pada kesulitan mempersiapkan unit kendaraan lapis baja yang akan dikerahkan ke Bosnia.

"Gangguan akibat dari ketidakpastian dalam pendanaan, membuat kami kacau," ucap Eaton dalam sebuah acara telekonferens yang diadakan oleh Truman National Security Project, sebuah lembaga pemikir Washington. "Kami tidak tahu apakah kereta api sanggup mendukung kami, kami memiliki tank yang harus bergerak," katanya.

Menteri Pertahanan Chuck Hagel memperingatkan bahwa shutdown dapat memiliki dampak internasional untuk AS, berpotensi merusak kredibilitas di luar negeri, serta memicu kecemasan di antara sekutu AS.

Banyak pejabat dan perwira tinggi militer di Pentagon frustasi dengan diputusnya sejumlah anggaran. Bahkan mereka merasa jijik melihat kebuntuhan politik (antara Republik dan Demokrat).

AL ARABIYA | CHOIRUL


Topik Terhangat:
Edsus Lekra |Senjata Penembak Polisi| Mobil Murah |Info Haji| Kontroversi Ruhut Sitompul

|Berita Terpopuler:

Pemerintah AS 'Tutup', Siapa yang Paling Terdampak?
Obama: Anda yang Berseragam Tetap Bertugas
Anggaran Buntu, Pemerintah AS Akhirnya `Shutdown`
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Melongok Lobi Meja Makan Ala Jokowi

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya