HRW Desak Australia Jamin HAM Pencari Suaka

Reporter

Editor

Natalia Santi

Minggu, 29 September 2013 21:16 WIB

Tony Abbott dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

TEMPO.CO, Jakarta -Kelompok aktivis hak-hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) mendesak Indonesia dan Australia menjamin hak asasi para pencari suaka dan migran. Desakan tersebut disampaikan HRW menjelang kunjungan Perdana Menteri Australia Tony Abbott ke Indonesia yang dijadwalkan mulai hari ini.

“Perdana Menteri Abbott harus menggunakan lawatan pertamanya sebagai kepala negara untuk menempatkan hak asasi manusia di jantung kebijakan luar negeri Australia,” kata Elaine Pearson, Direktur HRW Australia, dalam siaran persnya kemarin. “Dia harus terlibat dengan Presiden (Susilo Bambang) Yudhoyono, sehingga Australia bisa membantu meningkatkan, tidak menghalangi, dan menghormati HAM di Indonesia.”

Australia dan Indonesia, menurut HRW, memegang peranan penting soal pencari suaka dan manusia perahu. Indonesia kerap dijadikan negara transit para pencari suaka sebelum menuju Australia. Persoalannya, banyak pencari suaka ini yang melakukan perjalanan dengan cara ilegal, sehingga kapalnya tenggelam.

Sejak 2008, jumlah pencari suaka yang mencapai Indonesia meningkat 2.000 persen. Indonesia tidak memiliki hukum atau prosedur bagi pencari suaka dan pengungsi yang terintegrasi. Badan Pengungsi PBB memberikan status pengungsi di Indonesia, tapi prosesnya bisa memakan waktu lebih dari setahun. Para pencari suaka tidak dapat bekerja atau bepergian dengan bebas. Anak-anak mereka juga tidak dapat pergi ke sekolah.

HRW mendesak Abbott untuk tidak mengusir para pencari suaka seperti yang dikampanyekannya sebelum terpilih sebagai Perdana Menteri Australia, melainkan mendorong Indonesia menandatangani dan meratifikasi Konvensi Pengungsi PBB 1951.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan masalah pencari suaka bakal dibahas dalam pertemuan dengan para pejabat Australia. Hal itu juga dia sampaikan dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York baru-baru ini.

Baik Istana Presiden maupun Perdana Menteri Australia menepis anggapan bahwa masalah pencari suaka akan mendominasi pertemuan kedua kepala negara.

“Sifat pertemuan adalah untuk membahas isu-isu strategis bilateral. Masalah pencari suaka bisa saja dibahas dalam lingkup kerja sama regional, utamanya mengatasi kejahatan internasional (trafficking in person),” kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, kepada Tempo kemarin.

Dalam wawancara dengan The Australian baru-baru ini, Abbott mengatakan hubungan dengan Indonesia sangat penting, jauh di atas masalah pencari suaka. Australia juga akan meningkatkan hubungan pertanian, lebih dari sekadar memasok sapi dan bertekad meningkatkan investasi kedua belah pihak.

Abbott tiba di Jakarta untuk kunjungan dua hari sampai besok, 1 Oktober 2013. Dalam lawatan pertama ini, dia mengajak Menteri Luar Negeri Julie Bishop, Menteri Perdagangan Andrew Robb, dan 20 pengusaha kawakan Australia.

NATALIA SANTI


Berita Lainnya:


Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

28 Mei 2021

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd dilakukan di KBRI Canberra, Australia.

Baca Selengkapnya

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

31 Maret 2021

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

Festival Indonesia terbesar di Australia, Indofest, menampilkan budaya dan kuliner nusantara untuk mengobati kerinduan terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya